Kemen PU Rencanakan Bangun Lingkar Utara Probolinggo

Akibat jalan lingkar Utara Probolinggo rusak parah kegiatan warga terganggu.

Kota Probolinggo, Bhirawa.
Debu beterbangan di sepanjang jalan lingkar utara jalur pantura kota Probolinggo, telah menjadi pemandangan sehari-hari, baik bagi pengguna jalan maupun warga yang tinggal di jalur khusus kendaraan bertonase berat tersebut.Untuk itulah Kemen (Kementrian) PU Rencanakan Bangun Lingkar Utara Probolinggo.
Debu kotor tersebut, berasal dari jalan yang tergerus dan berlubang saat dilewati kendaraan. Sepanjang jalan mengalami rusak parah, akibat aspal jalan terkelupas saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Tidak hanya menghambat laju kendaraan yang melintas, jalan rusak tersebut juga mulai mengganggu aktifitas warga. Roda perekonomian warga yang tinggal di sepanjang jalan lingkar utara ini tersendat, karena warga harus berjibaku dengan debu liar jalanan.
Zainal, Salah seorang warga setempat Senin (16/1) mengaku sering menjadi korban terdampak jalan rusak tersebut. Kaca depan tempat usaha mereka di pinggir jalan pecah saat kerikil aspal jalan terlontar karena terlindas kendaraan berat. Tidak hanya itu, mereka mengaku merugi sebab pelanggan mereka juga pindah ke tempat lain.
Warga berharap, pemerintah setempat segera melakukan perbaikan aspal jalan agar aktifitas warga sekitar jalan lingkar utara jalur pantura kota Probolinggo tidak lagi menjadi korban terdampak jalan rusak. “Akibat jalan rusak ini banyak warga yang menjadi korban kecelakaan, karena kondisi jalan sulit dilalui kendaraan” Ungkap Zainal.
Sejak tukar guling jalan panglima sudirman dengan jalan lingkar utara yang saat ini dikelola pihak kementerian PU dan Perumahan Rakyat jalan Nasional V. Kondisinya saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Berlubang, bergelombang dan berlumpur.
Pihak Kementerian PU dan Perumahan Rakyat pada jalan nasional V wilayah satu (1) tahun ini merencanakan akan membangun proyek peningkatan jalan lingkar utara Kota Probolinggo. Mulai dari KM 103.400 sampai KM 95.900 Panglima Sudirman. Hal ini diungkapkan Tasem pembantu jalan nasional.
Pembangunan peningkatan jalan lingkar utara direncanakan pada tahun ini. “Jadi sementara ini kami lakukan penambalan jalan terlebih dahulu sampai bulan April nanti.karna pekerjaan ini masih tanggung jawab nya PT. Sutikno selaku pemborong,”ujarnya
Hal yang sama juga disampaikan, Sriyanto asisten satu jalan nasional V. Dirinya menyebutkan sekarang masih proses lelang. “Proyek peningkatan jalan lingkar utara akan di lakukan secara bertahap,tahun ini mulai dari depan pintu pelabuhan sampai pantura jalan panglima sudirman,tahun depan mulai dari pilang palang pintu rel kereta api,” paparnya.
Wali Kota Probolinggo Hj. Rukmini menegaskan, pengalihkan pengelolaan jalur lingkar utara (JLU) ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur atau pemerintah pusat. Sebab, Pemkot Probolinggo harus mengeluarkan dana APBD Rp 3 miliar per tahun untuk perbaikan jalan.
JLU sendiri terbentang sepanjang 7 km mulai Jalan Anggrek, Jalan Ikan Tongkol, dan Jalan Raden Wijaya. Kerusakan JLU disebabkan banyaknya truk-truk bertonase besar yang melintasi jalan di pantai utara (Pantura) itu. Truk-truk besar dengan muatan melebihi kelas jalan itu keluar-masuk Pelabuhan Tanjung Tembaga.
JLU dibangun sejak 1995 silam semasa Walikotamadya HM Soeprapto. Sebagian ruas JLU bahkan dibangun dengan mereklamasi (menguruk) laut di Kelurahan Mayangan. Karena melewati kawasan tambak dan persawahan, badan jalan sering amblas karena tanahnya labil. Perbaikan demi perbaikan dilakukan setiap tahun sehingga menguras APBD Kota Probolinggo. Hingga kini dari 7 Km panjang JLU, sekitar 5,5 Km badan aspal sudah diganti dengan beton cor. [wap]

Tags: