Kepada Jukir, Wali Kota Sutiaji Minta Agar Tertib dalam Pelayanan

Wali Kota Malang Sutiaji memakaikan rompi jukir. Mereka diharapkan bisa tertib dalam memberikan pelayanan.

Kota Malang, Bhirawa.
Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji, saat kegiatan Pembinaan Juru Parkir oleh Dishub Kota Malang, Rabu (22/09), kemarin, berharap melalui pembinaan ini menjadi upaya untuk menumbuhkan kesadaran bagi pengelola jasa parkir termasuk juru parkir dalam memberikan pelayanan yang tertib.

“Kami mengapresiasi kegiatan ini, pembinaan ini tentu supaya juru parkir paham apa hal-hal yang harus dilakukan. Juru parkir yang tertib itu juga akan membantu. Terhadap sisi keamanan, ketertiban, dan pembangunan. Pembangunan karena memberikan kontribusi PAD,” tutur Sutiaji.

Ia menambahkan, sejalan dengan itu, retribusi dan pajak parkir merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah untuk membiayai pembangunan di Kota Malang.

“Lokasi titik parkir di wilayah Kota Malang sendiri terbagi menjadi dua jenis; yakni titik parkir obyek pajak parkir yang dikelola Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang. Dan titik parkir obyek retribusi parkir yang dikelola oleh Dishub Kota Malang,”tuturnya.

Untuk obyek retribusi parkir, kata dia di awal bulan September berjumlah 1.205 titik parkir baik yang aktif maupun tidak aktif, dengan jumlah jukir lebih dari 3.500 orang.

Sementara, pada September ini Dishub Kota Malang telah menyerahkan 404 titik parkir aktif – yang semula dipungut retribusi – ke Bapenda untuk menjadi obyek pajak parkir. Ini sesuai dengan Perda Kota Malang nomor 4 tahun 2009 tentang pengelolaan tempat parkir.

Sutiaji berharap agar jukir di Kota Malang dapat tertib dalam memberikan pelayanan jasa parkir kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat lebih menghargai mereka.

“Karena jukir yang tertib otomatis bisa memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pembinaan hari ini substansinya seperti itu,” jelasnya.

Sutiaji juga mengutarakan bahwa perparkiran menjadi salah satu komponen yang tidak bisa terpisahkan dalam kebutuhan sistem transportasi sehari-hari masyarakat. Karenanya, ia juga meminta peran serta masyarakat untuk memahami akan tugas juru parkir tersebut.

“Perlu memahamkan masyarakat juga. Bahwa juru parkir itu juga membantu kita. Sama-sama memahamkan. Ketika kita dijaga, sepeda kita, kendaraan kita. Kedepan juga kontribusinya kembali juga kepada masyarakat sendiri,” pesan orang nomor satu di Kota Malang itu.

Kegiatan ini akan digelar selama lima hari dengan peserta berjumlah 400 orang jukir. Yang terbagi menjadi 5 angkatan berdasarkan wilayah kecamatan, dengan masing-masing 80 orang per angkatan.[mut]

Tags: