Kesantunan dalam Bermedsos

Oleh:
Muhammad Aufal Fresky
Muhammad Aufal Fresky (Kolumnis/ Esais) 

Era digital menjadi penanda perkembangan zaman melesat dengan gesit. Melihat isi dunia cukup hanya dengan bermodalkan paket data atau wifi; maka terhubunglah kita dengan berbagai manusia lainnya. Penggunaan media komunikasi termasuk juga media sosial (medsos) kian intens. Kran-kran demokrasi mulai terbuka lebar; pemerintah mulai mengapresiasi masukan, saran dan kritik dari warganya melalui medsos. Kehadiran medsos membuat hubungan antara pemimpin dan rakyat mulai tak bersekat. Dan memang terbukti nyata, ada beberapa pemimpin yang tanggap dan responsif melihat postingan warganya terkait kinerja pemerintahan. Dan banyak juga yang bersikap cuek walaupun kritikan sering dilontarkan warga melalui medsos. Semua bergantung sikap dan karakter dari sang pemimpin. Apakah mau merespon atau mengabaikan.
Kehadiran medsos seperti facebook, twitter, instagaram dan sebagainya; membuat masyarakt kian dinamis dan open minded. Warga mulai terbuka dengan berbagai informasi dan perubahan zaman. Artinya kekolotan dan kejumudan berpikir mulai terkikis secara perlahan. Kehadiran medsos membantu masyarakat menyampaikan keluh kesahnya kepada para pemimpinnya. Begitu juga dengan para pemimpin yang dengan mudah bisa mensosialisasikan aturan, kebijakan dan programnya kepada khalayak ramai. Begituah kira-kira sisi positif dari kehadiran medsos di tengah proses pematangan demokrasi kita.
Di balik itu sejuta manfaat yang kita rasakan atas hadirnya medsos; ternyata masih banyak orang yang salah kaprah dalam menggunakan medsos. Sebagian dari kita jusrtu menjadikan medsos untuk saling melontarkan ujaran kebencian, fitnah dan adu domba. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya oknum-oknum yang dengan gampangnya memposting sebuah pernyataan yang intinya memojokkan suatu pihak tanpa di dasari pertimbangan etika kesopanan. Artinya ada oknum yang dengan seenaknya menyebarkan berita hoax atau informasi palsu kepada warganet dengan tujuan untuk menjatuhkan martabat atau wibawa seseorang. Kebohongan demi kebohongan dilakukan demi tujuan-tujuan tertentu. Tidak peduli perilaku dusta itu merugikan pihak lain atau tidak. Yang penting bagi mereka adalah kemenangan dan keuntungan semata.
Orang-orang semacam itu biasanya bersikap cuek dengan dampak yang akan ditimbulkan dari postingan hoax tersebut. Padahal dampak negatif atau kerugian jauh lebih besar daripada sekedar keuntungan pribadi yang akan mereka nikmati. Meskipun kadang postingannya sekedar iseng atau main-main tanpa ada tujuan, tapi dampak negatifnya bisa menyebar ke seantero tanah air. Begitulah dahsyatnya kekuatan medsos. Dalam sekali pencet, berita sudah bisa tersebar kemana-mana. Lepas dari berita itu benar adanya atau bohong. Yang jelas ketika berita bohong terlanjur tersebar, maka akibatnya masyarakat akan terpengaruh. Bisa jadi berita bohong itu menjadi awal mula dari perpecahan di tengah masyarakat.
Sebagian masyarakat kita masih belum bisa membedakan mana informasi yang valid dan terverifikasi kebenarannya dan mana yang tidak. Sebagian dari kita asal mengkonsumsi berita-berita yang tersebar di medsos. Dengan muda terprovokasi oleh oknum-oknum tertentu. Padahal informasi itu bisa saja membahayakan persatuan dan stabilitas nasional. Ada kemungkinan kita akan tercerai berai hanya karena ulah warganet yang mengadu domba kita dengan postingan yang provokatif. Di medsos kita akan sering menjumpai provokator yang dengan mudahnya menyebarluaskan fitnah terhadap tokoh-tokoh tertentu dengan tujuan politis.
Sebagai warganet yang baik, alangkah baiknya kita memperhatikan bagaimana cara kita menggunakan medsos dengan bijak. Jangan gampang menyebarluaskan berita-berita yang belum terverifikasi kebenarannya. Apalagi berita yang tidak jelas sumbernya. Karena bisa jadi kita menjad perpanjangan tangan oknum yang akan memecah belah bangsa. Jangan mudah terpancing oleh pernyataan-pernyataan provokatif di medsos. Karena bisa saja kita akan termakan oleh ulah para provokator yang tidak bertanggungjawab itu. Sungguh kejam ulah provokator di medsos ; hanya karena urusan kekuasaan, mereka menghalalkan segala cara. Meskipun harus mengorbankan saudara sebangsanya.
Penting kiranya kita melihat dengan kepala jernih berbagai informasi yang kita dapatkan di medsos. Melihat berita dengan lebih jeli dan menggunakan nalar yang rasional. Karena sejauh ini, masih banyak saudara-saudara kita yang muda dipengaruhi hanya karena berita fitnah. Dianggap berita itu benar adanya. Padahal berita itu sebatas kebohongan yang nyata adanya. Oleh karenanya, warganet yang kritis biasanya tidak gampang menerima berita yang tidak jelas sumbernya. Biasanya mereka akan mengkroscek lagi dengan sumber-sumber yang bisa dipercaya kebenarannya.
Catatan ini sebatas pengingat bagi kita untuk berperilaku santun dan beradab dalam menggunakan medsos. Karena kesantunan dalam bermedsos di era sekarang sangat mahal. Artinya sedikit orang yang memperhatikan bagaimana menggunakan media sosisal dengan akhlak yang baik. Sebagian dari kita asal memposting segala hal yang kita pikirkan dan rasakan tanpa mempertimbangkan dampak negatif dari postingan itu. Asal memposting berita yang tidak jelas kebenarannya. Karena asal-asalan dalam memposting maka timbullah perseteruan di dunia maya. Yang berujung pada salin melontarkan caci maki, sumpah serapah, bahkan tidak jarang berujung pada pertikaian.
Akhir kata, saya selaku penulis berharap semua warganet, termasuk saya pribadi; agar semakin bijak dan beradab dalam menggunakan medsos agar tatanan kehidupan masyarakat tetap harmonis, rukun dan damai.

———– *** ————-

Rate this article!
Tags: