Keseimbangan Gas dan Rem Pengendalian Covid-19

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Wabup Lumajang Indah Amperawati serta pasien yang sembuh dari Covid-19 gowes bersama sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat agar patuh protokol kesehatan terutama bermasker sekaligus mendorong kebangkitan UMKM di Lumajang.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Keseimbangan gas dan rem menjadi prinsip dalam penanganan Covid-19 baik dari sisi pencegahan dan layanan kuratif maupun pemulihan dampak ekonomi yang diakibatkan pandemi. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Jatim pada kuartal II terkoreksi hingga minus 5,9 persen.
Kendati demikian, koreksi ini menjadi yang terendah dibandingkan provinsi besar lain di Indonesia. Jawa Tengah, pertumbuhan ekonomi terkoreksi hingga minus 5,94 persen, Jawa Barat minus 5,98 persen, DKI minus 8 persen, Banten minus 7 persen, dan DI Yogyakarta minus 7,4 persen.
Untuk mengembalikan gairah perekonomian Jatim, Gubernur Khofifah telah menjalankan berbagai format pemulihan ekonomi. Di antaranya ialah meluncurkan stimulus permodalan melalui dana bergulir (Dagulir) bagi pelaku usaha ultra mikro, mikro, kecil dan menegah, koperasi, gapoktan, BUMDesa, serta Lembaga Keuangan Mikro (LKM) lainnya.
Sejak Pandemi Covid- 19, Dagulir telah disalurkan sebesar Rp49,5 miliar kepada 84 pelaku UMKM. Skema kredit Dagulir meliputi modal kerja sampai dengan Rp 300 juta (bunga 3%, 4% dan 6%), Kredit investasi sampai dengan Rp 500 juta (bunga 6%), serta Kredit Petik, olah, Kemas, jual sampai Rp.10 Milyar (bunga 6%). Kemudian Kredit untuk IKM sampai dengan Rp. 50 Juta (bunga 4%), dan Kredit dengan pola Rekening Koran (bunga 6%).
Dijelaskan Khofifah, peluncuran kredit Dagulir ini sesungguhnya menjadi lapisan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pada program PEN, Jatim awalnya mendapat kuota untuk 1,8 juta UMKM dalam rangka menerima hibah Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (Banpres PUM) sebesar Rp 2,4 juta. Namun, dalam ratas bersama Presiden, Gubernur Khofifah menyampaikan agar dari 9,78 juta pelaku UMKM di Jatim mendapat dukungan lebih. “Semua (Pelaku UMKM) membutuhkan support, maka Pak Presiden menyetujui menambah kuota untuk 2 juta UMKM,” tutur Khofifah. Hingga awal Oktober ini, Banpres-PUM telah disalurkan ke lebih dari 1,1 juta pelaku UMKM yang belum bankable.
Dukungan terhadap pemulihan ekonomi juga datang dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM yang disalurkan secara bertahap. Pada Juli lalu, tahap I penyeluran telah dilakukan dengan menggulirkan modal sebesar Rp 86,769 M kepada 12 Koperasi. Sedangkan Tahap II di September ini akan disalurkan kepada 8 Koperasi dengan total Rp 138 M. Sehingga total Rp. 225, 45 M akan disalurkan oleh Pemprov Jatim kepada 20 Koperasi. [tam]

Tags: