Keterlibatan BIN dalam Penanganan Covid-19

Akhir-akhir ini, keterlibatan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam membantu pencegahan penyebaran COVID-19 di Indonesia, memicu pertanyaan publik. Terutama, terkait tugas pokok dan fungsinya. Pertanyaan itu belum terjawab dengan sempurna. Perhatian publik malah kini, tergiring pada persoalan terkait program tes usap. Bermula dari adanya, fenomena hasil test swab positif menjadi negatif dari BIN. Sontak, realitas itu kini menjadi perhatian publik dan publik kembali menyoalkan keterlibatan BIN dalam penanganan Covid-19 di negeri ini.

Kewenangan BIN, sejatinya bisa dirujuk dari UU No. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara. BIN diberikan kewenangan untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) dalam pelaksanaan aktivitas intelijen seperti yang tercantum dalam pasal 30 huruf d. Keterlibatan BIN ini tidak terlepas dari perintah Presiden dan komitmen BIN untuk membantu bangsa dan Negara. Termasuk, dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Bersama TNI dan Polri, BIN menjadi garda strategis dalam menghadapi Covid-19 yang mulai merebak pada awal Maret 2020 lalu hingga kini. Atas dasar perintah itu, BIN bekerja keras, termasuk melalui program tes usap yang dikenal dengan istilah polymerase chain reaction (PCR).

Namun, sayang niat baik, usaha dan kerja keras BIN tidak semua berbuah manis. Kritik terkait program tes usap hingga kini tidak luput dari perhatian publik. Terkait dengan fenomena hasil test swab positif menjadi negatif, secara ilmiah dari Dewan Analis Strategis Medical Intelligence BIN yang termasuk jaringan intelijen di WHO menjelaskan bahwa fenomena tersebut bukanlah hal baru dan dapat disebabkan oleh RNA/protein yang tersisa (jasad renik virus) sudah sangat sedikit bahkan mendekati hilang pada treshold sehingga tidak terdeteksi lagi, (sindonews.com, 28/9).

Belajar dari polemik hasil test positif-negatif tersebut, sekiranya semua pihak bisa bersikap bijaksana, menahan diri untuk tidak saling mencerca, sambil terus melakukan hal positif untuk kebaikan bersama. Situasi saat ini, sebaiknya jangan diperkeruh dengan sikap kita yang kurang dewasa. BIN sudah bekerja maksimal, harusnya kita hargai.

Masyhud
Pengajar FKIP Universitas Muhammadiyah Malang

Tags: