Ketua Komisi Pemilihan Umum Jombang Athoillah Positif Covid-19

Kantor KPU Kabupaten Jombang, Kamis (03/12). [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPUD) Kabupaten Jombang, Athoillah dinyatakan positif Covid-19 setelah ia mengikuti tes swab atau uji usap. Saat ini, Athoillah tengah menjalani isolasi mandiri. Setelah mengetahui dirinya positif Covid-19, pria yang akrab disapa Atok itupun tertawa.

“Ya, saya tertawa. Dalam keseharian, saya memang suka tertawa,” kata Atok melalui tulisan testimoninya secara tertulis, Kamis (03/12).

Atok pun mengirimkan kode bahwa dirinya positif Covid-19 dengan gambar salah satu jenis USB berupa OTG (On The Go) dan isolasi plastik bening berbentuk bulat.

“Saya OTG. Bukan On The Go, salah satu jenis USB itu, tapi Orang Tanpa Gejala, suatu istilah populer untuk menyebut orang dengan Virus Covid-19 dalam tubuhnya namun tidak merasakan gejala apapun,” tambah Ketua KPUD Jombang.

Terkait tertawa ketika pertama kali mengetahu dirinya positif, Atok mengatakan hal tersebut menjadi kebiasaannya.

“Bagi sebagian orang, tertawa Saya kadang terdengar cukup keras. Dan Saya tak mampu mengurangi volumenya. Entah kenapa. Tertawa keras itu keluar begitu saja,” sambung dia.

Ketua KPU Jombang ini juga menegaskan bahwa dirinya tidak takut. Dia mengaku cukup percaya diri menghadapi Virus Covid-19.

“Setelah diberi tahu positif, Saya hanya bingung: apa yang harus saya lakukan? Saya tidak punya cukup informasi mengenai langkah-langkah awal yang harus dilakukan oleh orang yang dinyatakan positif Covid,” imbuhnya.

Dikatakannya, dirinya hanya mengetahui bahwa orang yang positif Covid-19 harus isolasi.

“Tapi bagaimana melakukannya? Dimana? Apa yang harus dilakukan sebelum isolasi? Dan lain sebagainya. Saya benar-benar tidak memiliki pengetahuan soal ini. TV, portal online, share info WA dan lain sebagainya, tidak pernah membahas soal ini,” tambahnya lagi.

Oleh karenanya, dia memberikan masukan kepada pemerintah bahwa perlu untuk membuat panduan sederhana terkait hal itu kemudian memberikan sosialisasi kepada masyarakat luas.

“Mungkin sekarang perlu pelatihan P3KC (Pertolongan Pertama Pada Kasus Covid). Ini penting untuk membantu orang atau keluarga yang dinyatakan positif agar tidak bingung dan melangkah secara benar,” tutupnya.(rif)

Tags: