Ketua PWI Jatim: Perangi Wartawan Abal-abal dan Berita Hoax

Ketua PWI Malang Raya M Ariful Huda saat membacakan deklarasi Perangi Berita Hoax, seusai dilantik Ketua PWI Jatim Ahmad Munir, di Pendapa Agung Kabupaten Malang

Kab Malang, Bhirawa
Berita hoax atau berita bohong yang kini terus berkembang di media eloktronik telah banyak meresahkan masyarakat di Indonesia. Karena, berita hoax banyak menyesatkan, sehingga tidak sedikit masyarakat terpengaruh berita bohong tersebut. Apalagi berita hoax itu bisa menimbulkan persoalan dikalangan masyarakat.
“Lalu untuk memerangi berita hoax itu, maka hal ini diperlukan peran media baik itu koran, televisi, radio, maupun online untuk bisa meluruskan berita yang tidak benar asal sumber beritanya. Sehingga perusahaan media dan wartawan jangan terjebak dengan berita hoax ,” kata Ketua Perasatuan Wartawan Indonesia Jawa Timur (PWI Jatim) H Achmad Munir, Minggu (25/2), saat memberikan sambutan Pelantikan Pengurus PWI Malang Raya, Periode 2017-2020, di Pendapa Agung Kabupaten Malang, Kota Malang.
Menurutnya, untuk memerangi berita hoax, maka sebagai wartawan haruslah dapat menjaga marwah dari profesi kewartawanan itu sendiri. Dan musuh kita tidak hanya berita hoax saja, namun juga pada wartawan abal-abal yang sering kali meresahkan masyarakat, karena juga sering melakukan tindak pidana pemerasan. Sehingga dengan dua musuh itu, dirinya meminta kepada persahaan media dan wartawan untuk memeranginya.
“Sebab, dengan munculnya wartawan abal-abal, tentunya dapat mendiskreditkan profesi wartawan yang benar-benar asli wartawan, yang bekerja di media yang jelas badan hukumnya dan terdaftar di Dewan Pers,” tutur Munir.
Sementara, lanjut dia, profesi wartawan kini harus lulus sertifikasi, sehingga wartawan yang lulus sertifikasi maka mereka sudah sebagai wartawan profesional. Bahkan, Dewan Pers juga mengimbau kepada instansi pemerintah, TNI/Polri, dan masyarakat umum, jika wartawan mencari berita lalu nara sumber menanyakan apakah mereka sudah lulus sertifikasi atau belum, maka nara sumber memiliki hak untuk menolaknya.
“Penolakan wartawan itu, hanya untuk mengantisipasi adanya wartawan abal-abal yang kini semakin banyak. Sebab, wartawan yang kita maksud itu, tidak untuk mencari berita sebagaimana profesi wartawan, tapi hanya mencari uang,” tegas dia.
Disisi lain, Munir menyampaikan, dirinya telah menyambut baik pengurus baru PWI Malang Raya mendeklarasikan yaitu memerangi berita hoax. Karena siapa lagi yang bisa memerangi berita hoax tersebut, kalau bukan perusahaan media dan wartawan itu sendiri. Sehingga dengan memerangi berita hoax, tentunya untuk menekan keresahan masyarakat dalam penyesetan informasi berita. Oleh karena itu, perangi berita hoax agar untuk menjaga tolerensi masyarakat, serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari perpecahan.
“Kami mengajak para wartawan Malang Raya untuk menciptakan magnet bagi kalangan luas supaya dapat memerangi berita hoax. Karena media memiliki peran yang begitu penting dalam kemajuan bangsa dan negara. Sehingga informasi yang disampaikan haruslah seimbang, bertanggung jawab, dan mencerdaskan masyarakat,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Ketua PWI Malang Raya yang baru, M Ariful Huda menegaskan, dengan kepengurusan baru PWI Malang Raya ini, dirinya berkomitmen untuk memerangi berita hoax. Sehingga dengan komitmen yang kita lakukan bersama pengurus yang lainnnya, agar berita hoax bisa diminimalisir sekecil mungkin. Karena berita hoax secara tidak langsung akan mnenjadi petaka di lingkungan masyarakat.
“Untuk menjalankan profesi jurnalistik, kepercayaan masyarakat adalah suatu hal yang tidak boleh dikesampingkan. Selain itu, masih ada dua parameter lain yang harus diperhatikan, yakni akuntabilitas dan disiplin verifikasi,”jelasnya.
Sedangkan, kata Arif, jurnalis haruslah bisa menyuguhkan berita yang baik, bukan sekadar soal sensasi, tapi bisa ikut mengembangkan daerah, agar semakin tumbuh dan maju yang nantinya bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dan agar tidak terjebak pada berita hoax, maka seorang jurnalis harus profesional dalam menyajikan berita. [cyn]

Tags: