Khofifah Rahasiakan Calon Pasangannya di Pilgub 2018

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (tengah) didampingi Bupati Jember Faida dan Anggota Komisi XI HM Nur Purnmo Sidi saat menghadiri kegiatan di GOW Jember Jum’at (17/11).

Jember, Bhirawa
Calon Gubernur Jatim 2018 Khofifah Indar Parawansa masih menutup diri siapa yang bakal menjadi pendampingnya untuk memimpin Jatim lima tahun kedepan. Khofifah yang kini menjabat sebagai Menteri Sosial ini, hanya mengaku ada dua orang yang diajukan kepada partai-partai pengusung.
“Kira-kira dua nama yang sudah disepakati untuk direkomendasikan oleh tim dan Kyai maupun bu Nyai,” ucap Khofifah saat berkunjung ke Jember, Jum’at (17/11) kemarin. kemarin.
Ia mengaku jika kedua itulah yang kini terus dikomunikasikan olehnya kepada sejumlah partai politik yang akan mengusung dirinya dalam Pilkada Jatim mendatang. Ia mengaku jika masih terus melakukan sosialisasi dan juga meminta dukungan sejumlah pihak untuk benar-benar maju dalam pilkada mendatang. “Izinkan saya muteri untuk musyawarah dengan partai-partai pengusung,” tuturnya.
Khofifah berjanji akan secepat mungkin mengumumkan siapa yang bakal digandeng menjadi pendapingnya menjadi calon Gubernur dan Wakil Gubernur 2018 mendatang. “As soon as posible (secepat mungkin),” ucapnya terkait dengan target yang akan dilakukan oleh pihaknya mengumumkan nama bacawagub tersebut.
Ia mengaku tidak ingin terburu-buru untuk menentukan nama yang nantinya akan mendampinginya dalam pertarungan di Pilkada 2018 mendatang.” Pendaftaran kan masih Januari. Tidak masalah meskipun harus lama dalam mengumumkan karena masih menunggu waktu yang tepat terutama dalam memilih pihak yang mendampinginya nanti,” ujarnya.
Khofifah juga masih menutup stategi apa saja yang nantinya dilakukan dalam memenangkan Pilkada 2018 mendatang. Meskipun dirinya sudah menyiapkan stratgegi politik khusus dalam pertarungannya nanti. “Kalau strategi politik yo gak tak kandakno (Ya tidak saya ceritakan). nantilah,” ucap Khofifah.
Oleh karena itu, pihaknya pun meminta kepada semua pihak untuk bersabar menunggu siapa yang nantinya menjadi pendampingnya. Pasalnya, memang saat ini masih dikomunikasikan dengan partai-partai pengusungnya.

Berikan Bantuan
Sementara itu saat berkunjung di Jember, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan santunan kepada satu keluarga korban meninggal akibat tanah longsor di Desa Jambesari Kecamatan Sumberbaru Jember beberapa pekan lalu kepada ahliwaris, Jum’at (17/11).
Para korban yakni Sauful Bahri (35), Yuliyana (24), dan Faris (5) masing-masing memperoleh santunan sebesar Rp15 juta. Ketiganya adalah warga Desa Jambesari, Kecamatan Sumber Baru, Kabupaten Jember pada 16 Oktober lalu.
Mensos Khofifah juga berpesan jika jika ada korban bencana dan tidak mendapatkan santunan dari pemerintah daerah untuk dilaporkan kepada Kementrian Sosial. “Jika tidak sempat mendapat santunan dari daerah, sebenarnya di Kemensos ada bantuan yang fungsinya untuk berikan support korban. Mulai luka ringan hingga berat kepada korban. Jika kematian yang diserahkan kepada ahli waris,” tandas Khofifah saat menghadiri salah satu acara di GOW Jember kemarin.
Selain itu, Khofifah berharap kepada masyarakat untuk lehih meningkatkan kewaspadaan dan sensitifitas yang tinggi serta tanggap dan bertindak cepat jika bencana alam melanda wilayahnya. Kemensos sendiri terus sudah menyiapkan sekitar 35.677 personil Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk menghadapi bencana yang mungkin terjadi. Bukan hanya itu, mereka juga menyiapkan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk menghadapi trauma pasca bencana.”Sebenarnya kita sudah antisipasi sebulan yang lalu saat apel siaga bencana di Tomohon (Sulawesi Utara),” tegas Khofifah.
Tagana ini memang disiagakan mulai dari mitigasi bencana yang ada di Indonesia.”Total ada sekitar 323 kabupaten kota yang memiliki resiko tinggi terjadi bencana. Mereka (Tagana) disiagakan untuk menghadapi kemungkinan terburuk yakni terjadinya bencana di seluruh Indonesia. Tagana yang tersebar di seluruh Indonesia tersebut siap dikerahkan guna membantu evakuasi dan penanganan korban bencana alam akibat cuaca ekstrem,” ujarnya.
Selain Tagana juga telah siap sahabat Tagana yang kini berjumlah 63.140 juga turut disiagakan oleh pihak Kemensos. “Tidak ada yang ingin bencana, tapi antisipasi dilakukan. Tagana siap diterjunkan, maksimal satu jam setelah kejadian harus sudah berada di lokasi,” tuturnya.
Bukan hanya soal Tagana, pihaknya kini juga menyediakan sekitar 5.300 Tagana psikososial yang disiagakan. Ini merupakan ketrampilan baru yang disiagakan jika terjadi bencana alam. “Karena saat masuk ke pengungsian, biasanya korban ini harus diberikan dukungan psikososial therapi. Makanya ada Layanan Dukungan Psikososial (LDP). LDP yang disiapkan oleh Kemensos ini menjadi satu-satunya LDP pemerintah yang sudah advance (ahli). Center of Excellent ini pusatnya di Bandung,” terangnya.
Keberadaan LDP ini, juga akan memberikan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan trauma healing dan trauma counseling, lewat layanan dukungan psikososial untuk para korban. Termasuk juga melakukan verifkasi tindak lanjut spesifik kepada kelompok rentan trauma. “Seperti lansia, ibu hamil dan disabilitas. Mereka kelompok rentan yang harus mendapatkan special treatment,” tuturnya.
Yang jelas, untuk SOP (Standar Operation Procedure) sudah jalan tinggal dilakukan follow up saja. Termasuk menentukan trauma ringan, sedang dan berat. “Karena ini nanti akan mempengaruhi treatmen yang dibutuhkan. Sehingga tim ini sudah bisa melaksanakan tugasnya di lapangan jika memang benar-benar dibutuhkan,” pungkasnya. [efi]

Tags: