Kita Berantas Narkoba, Pungli dan Korupsi

Agus Samiadji(Dengan Semangat Kepahlawanan)

Oleh :
Agus Samiadji
Wartawan Senior Anggota PWI Jatim

Dengan semangat Kepahlawanan, kita berantas peredaran narkoba, pungutan liar atau pungli, korupsi, terorisme yang membalut di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai.
Sebagaimana diketahui bahwa arti dari kepahlawanan adalah cinta kepada tanah air, rela berkorban tanpa pamrih dan berani perlu diwariskan kepada para generasi muda bangsa saat ini.
Dari berbagai tantangan, yang perlu diberantas secara khusus peredaran narkoba di tanah air. Sekarang tidak hanya berada di kota besar saja, tetapi sudah beredar keseluruh Indonesia. Setiap hari selalu ada berita petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) tingkat kepolisian Resort Kota dan Kabupaten berhasil menangkap bandar narkoba. Sampai saat ini sudah berapa ton narkoba dan sabu serta pil koplo yang sudah disita oleh BNN.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Narkoba dipimpin oleh Komjen Pol. Budi Waseso yang terkenal garang terhadap para bandar dan pengedar narkoba di tanah air. Namun, sayang Komjen Pol. Budi Waseso belum berani mengeluarkan target pemberantasan narkoba di tanah air. Padahal penyelundupan dan peredaran narkoba merupakan kejahatan luar biasa, yang dapat merusak generasi muda.
Perlu diketahui, bahwa sampai dengan saat ini masih ada sekitar 4 juta orang kecanduan narkoba yang perlu dilakukan rehabilitasi. Selain itu, setiap hari ada sekitar 30 sampai 40 orang meninggal dunia akibat narkoba. Mantan Kepala BNN Komjen Anang Iskandar pernah menyatakan Indonesia akan bebas narkoba tahun 2015 tetapi kenyataannya belum berhasil.
Padahal pemerintah Indonesia sudah melakukan eksekusi hukuman mati kepada bandar narkoba, tetapi para bandar narkoba masih saja belum jera. Para bandar narkoba dan pengedar narkoba sekalipun dalam penjara masih bisa melakukan transaksi penjualan narkoba.
Mengapa sulit pemberantasan di tanah air ? karena pemakai atau pecandu narkoba masih besar sekali, mulai dari masyarakat umum, pejabat, mahasiswa, pelajar, artis bahkan anggota DPR. Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur telah sepakat tentang Pencegahan Pemberantasan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba atau disingkat P4GN. Kepala BNN Jawa Timur telah melakukan kerjasama dengan ormas pemuda, Pramuka, Tim PKK kabupaten serta kota dan pondok pesantren untuk mencegah peredaran narkoba di Jawa Timur.
Perlu diketahui bahwa sampai hari Selasa, 7 November 2016, Pengadilan Negeri Surabaya telah menjatuhkan tuntutan 20 tahun penjara kepada Maharudin, kurir 2,3 kg dan pilkoplo 3.000 butir.
Dalam memberantas peredaran narkoba, sabu dan pil koplo bagi para bandar dan kurir agar dihukum berat, kalau perlu dihukum mati agar merasa jera. Sedangkan bagi pengguna, sebaiknya dihukum ringan dan perlu direhabilitasi. Sebab, dari sekitar 4 juta orang terkena kecanduan 80% adalah para generasi muda harapan bangsa.
Saber Pungli
Pemberantasan Pungli (pungutan liar) di Indonesia tampaknya sulit dihilangkan, karena kedua belah pihak sama-sama menguntungkan dan merupakan budaya. Sejak Presiden Soeharto, telah dilakukan pemberantasan pungli kepada aparat birokrasi utamanya pungli di jalan umum. Pungli di jalan umum kepada kendaraan truck yang memuat melebihi batas, dikenakan pungli di jembatan timbang serta petugas Dinas Perhubungan dan aparat hukum.
Istilahnya para pengemudi kendaraan truk umum dengan nama mel-melan. Kelebihan muatan bagi kendaraan angkutan barang di jalan raya sangat merugikan negara karena mengakibatkan kerusakan jalan raya. Karena itu, Presiden Soeharto telah menurunkan Kopkamtib Laksamana Sudomo beserta jajarannya. Laksamana Sudomo melakukan sidak ke beberapa jembatan timbang di Pulau Jawa dan berhasil menangkap puluhan truk yang melebih muatan sampai 90%. Selain di jalan raya, Kopkamtib juga terjun ke beberapa pelabuhan dan beberapa instansi bea cukai berhasil menemukan pelanggaran. Kalau angkutan truck muatannya sesuai dengan ketentuan tonase pasti rugi tak dapat untung, karena dalam perjalanan banyak sekali pengeluaran untuk mel-melan.
Setelah Presiden Soeharto lengser, pemerintahan diganti dengan Presiden BJ. Habibie. Untuk memberantas pungli BJ. Habibie telah mengeluarkan instruksi sesuai dengan Peraturan Presiden. Pengawasan melekat dengan mengintensifkan para Inspektorat di seluruh instansi dan lembaga negara. Pengawasan melekat pun juga tidak berhasil, karena Presiden BJ Habibie lengser diganti oleh Presiden Abdurrahman Wachid (Gus Dur).
Kemudian Presiden Gur Dur membentuk Tim Gabungan pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang diketahui oleh Jaksa Agung dengan anggota pejabat kejaksaan, kepolisian dan wakil rakyat. Tim Gabungan Tindak Pidana Korupsi tersebut juga tidak berhasil karena Presiden Abdurrahman Wachid (Gus Dur) lengser diganti oleh Presiden Megawati. Selanjutnya Presiden Megawati membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), berdasarkan UU No. 30 tahun 2002 yang diketahui oleh Brigjen Pol. (Purn) Ruky.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yang diketuai oleh Ruky tahun 2014 berhasil membongkar kasus BLBI (Bantuan Likwiditas Bank Indonesia) telah menyeret pada pimpinan bank swasta di dalam maupun di luar negeri. Kemudian pada tahun 2007, pimpinan KPK dipimpin mantan Jaksa Agung Muda Antasari Ashar. Dengan kerja keras dan cepat Antasari Ashar berhasil membongkar kasus BLBI yang dilakukan oleh Artalita menyangkut Jaksa Urip. Karena suatu hal, Antasari Ashar terkena kasus, kemudian diganti oleh pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Wijayanto, dkk.
Karena Abraham Samad dan Bambang Wijayanto terkena kasus, maka pimpinan KPK sekarang diketuai oleh Agus Raharjo. Kasus yang sudah berhasil dibongkar antara lain mantan Gubernur Sumut, Gubernur Sulawesi Tenggara, Ketua DPD Rusman Gusman, kasus suap gula impor dan lain-lain.
Presiden Joko Widodo bersama Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian juga ikut sidak operasi tangkap tangan terhadap pegawai di Kementerian Perhubungan bagian Dirjen Perhubungan Laut. Masih adanya pungli tersebut, maka Presiden Joko Widodo membentuk Tim Sapu Bersih Pungli. Saber Pungli tersebut diketuai oleh Kapolri, dengan dibantu oleh Kejaksaan Agung, TNI serta seluruh Kementerian dan lembaga. Saber pungli berhasil menangkap operasi tangkap tangan kepada Direktur Operasional Pelindo III Surabaya. Dengan adanya Tim Sabu Bersih Pungli diharapkan pungli di jalan raya, pemerintah pusat sampai daerah akan berkurang dan rakyat akan senang.
Selain itu, tantangan yang dihadapi pemerintah adalah masalah terorisme yang baru-baru ini telah kambuh lagi di Jawa Tengah dan beberapa bulan lalu di Jalan Tamrin Jakarta. Sekalipun gembong terorisme Dr. Azhari, Nurdin M. Top sudah berhasil ditumpas tetapi sekarang masih ada terorisme baru. Karena itu, Badan Penanggulangan Terorisme yang kini dipimpin oleh Komjen Suhadi Alius terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dan TNI.

                                                                                                            ————- *** —————

Tags: