KKN Mahasiswa Umsida Hasilkan 60 Buku Pencerahan

Salah satu mahasiswa menyerahkan buku hasil karya KKN secara simbolis kepada Warek I Umsisda.

Sidoarjo, Bhirawa
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) telah berhasil menghasilkan karya 60 pencerahan. Hasil karya tersebut terungkap saat penutupan KKN 2019 yang bertemakan ‘Pemberdayaan Masyarakat dan Potensi Desa Berkelanjutan’.
Ketua Panitia Pentutupan KKN Mahasiswa Umsida 2019 Ghozali Rusyid Affandi, SPsi, MA mengatakan kalau KKN yang telah dilakukan oleh mahasiswanya ini hanya dilakukan dalam sebulan, yakni mulai 15 Januari hingga 15 Pebruari 2019. Mereka ditugaskan di Mojokerto, Jombang, Kediri dan Pasuruan yang meliputi di 80 desa.
“Selain berhasil membuat karya 60 judul buku pencerahan, para mahasiswa ini juga berhasil membuat produk-produk dari bahan yang tidak terpakai. Misal, sampah jadi bataco, kulit durian jadi pupuk dan lainnya,” jelas Ghozali, kemarin(13/3).
Ia katakan, buku pencerahan itu maksudnya, nantinya juga akan dimanfaat kepada masyarakat setempat yang menjadi tempat mereka waktu KKN 2019 itu. Sebagai tindaklanjut hasil dari KKN selama satu bulan tersebut.
“Mereka tidak hanya berhenti sampai disini saja, tetapi berkelanjutan, bahkan sudah ada tindaklanjut dengan diperkuat MoU terhadap 80 desa-desa tersebut,” jelasnya.
Wakil Rektor I Umsida Hana Catur Wahyuni, ST MT juga berharap kepada para mahasiswa, bahwa setelah melakukan KKN jangan hanya berhenti di sini saja. Jangan hanya berkarya sampai di sini saja. Tetapi silaturrahmi kepada desa-desa juga harus diteruskan, semoga bisa ditindaklanjuti dalam bentuk PKM (Program Kemitraan Masyarakat).
Program yang sudah dilakukan ini adalah merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen dari semua fakultas, yakni mulai Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Tehknik, Agama, Kesehatan, Psikologi, Keguruan da Ilmu Pendidikan, Hukum, Pertanian serta Ilmu Sosial dan Politik. Pada intinya adalah memenuhi salah satu unsur akademik, yakni KKN yang harus dilakukan oleh mahasiswa semester 6.
“Jadi kegiatan ini juga sebagai salah satu bentuk implementasi ilmu-ilmu yang sudah diterima oleh mahasiswa waktu kuliah,” jelas Bu Hana_sapaan akrabnya.
Menurutnya, mahasiswa ini waktu KKN juga telah mendapatkan arahan dan bimbingan langsung oleh para dosen masing-masing untuk menjembatani antara mahasiswa dengan masyarakat.
“Dan yang terpenting kegiatan ini juga sebagai salah satu bentuk implementasi visi kita, adalah menjadi perguruan tinggi yang unggul dan inovatif untuk kesejahteraan masyarakat. Poin kesejahteramaan masyarakat itu yang salah satunya kami implementasikan dalam kegian KKN tersebut,” pungkas dosen Teknik Industri Umsida ini.
Maulana Zaki Fauzan mahasiswa Fisip Umsida mengaku sangat terkesan sekali dalam melaksanaan KKN. Sangat luar biasa, terutama saat di lapangan, begitu banyak ilmu-ilmu yang tidak kita dapat di bangku kuliah. “Dan ternyata betul, ilmu yang paling mahal itu adalah pengalaman di lapangan. Makanya, saya juga berharap, KKN ini bisa terus ditindaklanjuti secara berkelanjutan, sampai masyarakat bisa mempunyai produk-produk yang bermanfaat,” ungkap Maula Zaki. [ach]

Tags: