KKP – Komisi IV DPR RI Kembangan Budidaya Perikanan

KKP Arik Wibowo serahkan bibit ikan kepada Pokdarwis Sentong.n wiwit agus pribadi/bhirawa

Probolinggo, Bhirawa
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI melalui Direktorat Jenderal Perikanan bersinergi dengan Komisi IV DPR RI menyalurkan bantuan kepada masyarakat pembudidaya perikanan perairan umum dan laut, Rabu 29/7/2020 pagi, di halaman depan Masjid Bin Aminuddin Pondok Pesantren Hati di Dusun Toroyan Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan.
Bantuan sebagai sarana pendukung kegiatan pengembangan perikanan budidaya ini berupa paket teknologi bioflog untuk pengembangan budidaya ikan lele serta beberapa jenis benih ikan untuk perairan laut dan perairan umum daratan.
Paket bantuan dengan perincian paket teknologi bioflog, 5 ribu ekor benih ikan mas, 60 ribu ekor benih ikan kerapu, 10 ribu ekor benih ikan kakap putih dan 15 ribu ekor bibit ikan nila.
Paket bantuan ini secara simbolis diserahkan kepada Kepala Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan, Kepala Desa Randupitu Kecamatan Dringu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ranu Sumber Sentong, Pondok Pesantren Miftahul Ulum dan Pokdakan Gili Aquamina.
Direktur Produksi dan Usaha Budidaya Dirjen Perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan Arik Wibowo, Rabu 29/7/2020 sangat mengapresiasi komitmen masyarakat Kabupaten Probolinggo yang tetap produktif meskipun tengah berada dalam pandemi Covid-19 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Komitmen untuk membangun pertumbuhan perikanan budidaya di daerah Kabupaten Probolinggo ini disebutnya sesuai dengan instruksi Presiden untuk memastikan daerah-daerah yang berada di zona hijau sentra produksi pangan nasional termasuk kawasan perikanan budidaya harus terjaga dan terus produktif sebagai upaya menanggulangi dampak pandemi global Covid -19.
“Kebutuhan pangan protein hewani akan terus meningkat dan ikan merupakan salah satu sumber makanan yang memiliki gizi dan protein yang sangat bagus untuk meningkatkan sistem imun kita untuk menjaga serangan dari segala macam penyakit termasuk Covid -19,” kata Arik Wibowo.
Arik Wibowo lebih lanjut menjelaskan bahwa pemberian bantuan ini selain untuk memenuhi kebutuhan benih bagi pembudidaya juga untuk menunjang kebutuhan restocking ikan yang rutin dilakukan di danau, waduk dan perairan umum lainnya. Hal ini sebagai upaya menjaga kelestarian sumber daya ikan di alam agar ketahanan pangan masyarakat dapat terjaga melalui pemanfaatan perairan umum.
“Oleh karena itu kami menghimbau agar bantuan ini dapat digunakan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab agar fungsi dan peran perairan sebagai ekosistem dapat seimbang serta mampu meningkatkan hasil tangkapan ikan, pendapatan nelayan dan pembudidaya perikanan,” tegasnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Drs H Hasan Aminuddin, M.Si mengemukakan bantuan ini akan disebar di berbagai tempat di Kabupaten/Kota Probolinggo. Mengingat besarnya potensi perairan umum darat di Kabupaten Probolinggo, untuk selanjutnya dirinya akan menargetkan 1 juta ekor benih ikan untuk ditebar.
“Target kami adalah bagaimana agar negara kita tidak sampai harus mengimpor ikan, karena potensi laut, danau dan sungai di negara ini terbentang luas. Maka wajib bagi kita semua untuk mengisi dan merawat potensi ini agar bisa menghasilkan dan memperkuat kedaulatan kita pada sektor perikanan dan pangan,” tandas Hasan Aminuddin.
Kegiatan restocking benih Ikan ini dihadiri juga oleh segenap pejabat Forkopimda Kabupaten Probolinggo. Dalam kesempatan tersebut restocking secara simbolis juga dilakukan pada saluran irigasi di sepanjang Pondok Pesantren Hati Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan berupa penebaran bibit ikan nila sebanyak 20 ribu ekor, tandasnya.
Keterpurukan ekonomi (resesi ekonomi) pada negara-negara di dunia merupakan dampak yang begitu terasa dengan mewabahnya virus corona selama ini. Jika kondisi ini terus berlangsung maka tidak menutup kemungkinan negara Indonesia pun akan mengalaminya.
Indikator awal terjadinya resesi ekonomi diantaranya ialah berkurangnya produksi, melemahnya pendapatan, fluktuasi harga barang serta meningkatnya angka pengangguran. Dan saat ini beberapa indikator tersebut mulai terasa di daerah, ungkap Bupati P Tantriana Sari.
Untuk mengurangi imbas dan dampak resesi ekonomi bagi masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melakukan gerak cepat dengan memasifkan gerakan optimalisasi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Desa serta pemanfaatan maksimal pekarangan keluarga sebagai Karang Kitri (aneka tanaman penghasil uang).
Bupati Tantri mengatakan tujuan utama gerakan ini agar ketahanan pangan masyarakat terjaga. Hal ini sangat logis dan akan berdampak signifikan bagi masyarakat manakala pemanfaatan pekarangan rumahnya dilakuan secara maksimal. Oleh karena itu gerakan ini harus dikawal bersama-sama sesuai dengan fungsi dan teknis pada masing-masing OPD yang membidangi.
“Minimal manfaatnya akan terasa untuk mengurangi kebutuhan domestik rumah tangga dan sisanya tentu sangat memungkinkan jika kemudian dikembangkan untuk sektor bisnis keluarga dan sarana saling berbagi antar tetangga sekitar,” ulasnya.
Bupati Tantri menegaskan target pelaksanaan gerakan ini harus segera berjalan di tahun 2020 ini. Saat ini sudah ada 8 kecamatan sebagai pilot project dengan pendampingan teknis dari OPD terkait serta dengan didukung adanya perubahan anggaran yang diperlukan.
“Harapannya embrio-embrio yang sudah ada ini agar direplikasi oleh 16 wilayah kecamatan lainnya pada tahun anggaran selanjutnya tahun 2021. Sehingga gerakan ini benar-benar menjadi lebih masif di tahun selanjutnya, tambahnya. [wap]

Tags: