Koalisi Partai Besar Bakal Hadang Risma

Pilkada SurabayaSurabaya,Bhirawa
Koalisi besar yang digagas sejumlah partai untuk menghadapi Tri Rismahrini dalam Pilkada agaknya semakin mengerucut. Bahkan salah satu partai pengagas koalisi besar PKS Surabaya menyatakan lebih memilih mematangkan komunikasi politik dengan sejumlah partai untuk koalisi ketimbang menggelar penjaringan.
Koalisi besar sendiri bakal terdiri dari partaiĀ  Koalisi Merah Putih (KMP) plus dua partai yakni Demokrat dan PKB.
Ibnu Shobir ketua DPD PKS Surabaya yang juga anggota Komisi D DPRD Surabaya mengakui jika pihaknya memang masih belum mengarah ke soal penjaringan Bacakada, karena lebih mendahulukan komunikasi politik terkait koalisi dengan sejumlah partai.
“Silahkan orang berfikir jika kami masih adem ayem, karena kami memang belum berfikir soal penjaringan sebelum koalisi partai terbentuk, dan hal itu menjadi langkah yang harus kami lalui dulu sebelum melakukan penjaringan, artinya penjaringan akan dilakukan bersama partai koalisi,” ujarnya. (20/5)
Shobir juga mengatakan jika kondisi koalisi merah putih (KMP) di Surabaya akan semakin kuat dan besar karena bertambah dua partai, yang sebelumnya hanya empat partai. “KMP Plus, maksudnya koalisi PKS, Gerindra, Golkar, PAN dan belakangan ditambah dua yakni Demokrat dan PKB,” jelasnya.
Sementara itu kemenangan kubu Abu Rizal bakri(ARB) dalam gugatan SK menkumham di PTUN dianggap semakin memantapkan langkah GolkarĀ  di bursa Pilwali Surabaya 2015.
M Alyas Plt Ketua DPD Golkar Surabaya menyambut baik keputusan PTUN yang memenangkan kubu ARB terkait sengketa Partai Golkar di tingkat pusat. Hal menunjukkan jika kepengurusannya masuk dalam gerbong yang sama yakni ARB.
“Kami yang di daerah sangat menyambut baik keputusan PTUN yang memenangkan kubu ARB, sehingga sekarang kami bisa lebih berkonsentrasi untuk mempersiapkan Pilkada di Surabaya,” ucap M Alyas. (19/5)
Dengan mengambil secarik kertas yang berisi daftar nama Bacakada hasil penjaringan, M Alyas kembali menyampaikan 10 Bacawali dan Bacawawali yang terdiri dari internal partai, akademisi, tokoh masyarakat, dan kalangan Pers.
“Mereka adalah M Alyas, Gesang Budiarso, Azrul Ananda, Airlangga Satriagung, Dhimam Abror, KH Asep Saifudin, Sirikitsya, Zainudin Maliki, Katjung Maridjan, DR Nalini,” ucap M Alyas.
Kali ini M Alyas juga sekaligus mengumumkan sejumlah partai yang bakal menjadi patnernya di Pilwali Surabaya, karena proses koalisi sudah di bangun, yakni dengan Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat, namun untuk PKB dan Hanura masih dalam taraf komunikasi.
Sementara itu usai mengembalikan berkas [endaftaran di DPC Gerindra Surabaya , Dhimam Abror Siraid mengaku sudah mengkonsep beberapa program untuk kemajuan Kota Pahlawan. Salah satunya akan memberikan beasiswa kepada siswa-siswi terbaik untuk mengenyam pendidikan yang bagus.
Dhimam mengaku, pembangunan mental melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM) mutlak dibutuhkan. Pemberdayaan karakter dan pengembangan kemampuan penting untuk menghadapi masyarakat ekonomi asia (MEA). Sehingga, masyarakat Surabaya mampu bersaing tanpa menghilangkan identitas diri sebagai arek Suroboyo.
“Penanaman mental, karakter dan pengembangan SDM ini melalui pendidikan, baik formal maupun informal, jadi jangan sampai hasil UNAS kita kalah sama Gresik seperti sekarang ini,” ujarnya saat mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon walikota Surabaya di kantor DPC Gerindra Surabaya, Rabu (20/5).
Menurutnya, lima tahun kepemimpinan Tri Rismaharini sebagai walikota Surabaya cukup bagus. Hanya saja, lima tahun mendatang problematika Surabaya sudah berubah. Salah satunya, laju perkembangan MEA tidak bisa dihindari. Karena itu, perlu penanganan yang berbeda dari sebelumnya.
“Surabaya akan menjadi kota internasional, karena menjadi kota jasa dan barang-barang mudah masuk, jadi perlu ditangani oleh orang-orang yang mengerti betul soal potensi daerah Surabaya,” jelasnya. [gat]

Tags: