Kodim 0815 Mojokerto: Sumpah Palapa Masih Relevan di Harkitnas

Komandan Kodim 0815 Mojokerto Letkol Kav Hermawan Weharima, SH., menjadi Inspektur Upacara pada Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2019 di Halaman Pemkab Mojokerto, Jalan A. Yani Nomor 16 Kota Mojokerto, Senin 20/05/2019 kemarin

Mojokerto. Bhirawa
Sumpah Palapa yang diucapkan Patih gajahmada yang tercatat dan ditemukan di Kitap Pararaton, nampaknya sangat pas diucapkan kembali dalam peringatan Harkitnas ke 111.
Seperti saat Komandan Kodim 0815 Mojokerto Letkol Kav Hermawan Weharima, SH., menjadi Inspektur Upacara pada Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2019 di Halaman Pemkab Mojokerto, Jalan A. Yani Nomor 16 Kota Mojokerto, Senin 20/05/2019 kemarin. Dandim mengawali dengan mengucapkan sumpah palapa sebelum membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatikan Rudiantara.
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayu amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamung huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”, demikian disampaikan Dandim 0815 Mojokerto.
Lebih lanjut dijelaskan Dandim “Amukti 2 palapa”. sampai saat ini masih belum diperoleh pengetahuan yang pasti,namun para ahli sepakat bahwa amukti palapa berarti sesuatu yang berkaitan dengan laku prihatin sang Mahapatih Gajah Mada. Artinya ia tak akan menghentikan mati raga atau puasanya sebelum mempersatukan Nusantara.
Sumpah Palapa tersebut merupakan embrio paling kuat bagi janin persatuan Indonesia. Wilayah Nusantara yang disatukan oleh Gajah Mada telah menjadi acuan bagi perjuangan berat para pahlawan nasional kita untuk mengikat wilayah Indonesia seperti yang secara de jure terwujud dalam Negara Kesatuan Indonesia saat ini.
Untuk itu Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111, 20 Mei 2019, kali ini sangat relevan jika dimaknai dengan teks Sumpah Palapa tersebut. Kita berada dalam situasi pasca-pesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita.
Apalagi peringatan hari Kebangkitan Nasional kali ini juga dilangsungkan dalam suasana bulan Ramadhan. Hingga pada akhirnya, pada ujung bulan Ramadhan nanti, kita bisa seperti Mahapatih Gajah Mada, mengakhiri puasa dengan hati dan lingkungan yang bersih.
Semua harapan, kiranya sangat relevan apabila peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 4 disematkan tema “Bangkit Untuk Bersatu”. Kita Bangkit untuk kembali menjalin persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan dan Kesatuan Republik Indonesia.jelas dandim
Sementara sambutan Menteri Kominfo yang bisa dipetik, dalam bertumpu pada kekuatan jumlah sumber daya manusia dan populasi pasar, Indonesia diproyeksikan akan segera menjemput harkat dan martabat baru dalam arus ekonomi dunia. Bersama negara-negara besar lainnya seperti Tiongkok, Amerika Serikat, India, ekonomi Indonesia akan tumbuh menjadi sepuluh besar, bahkan lima besar dunia, dalam 10 sampai 30 tahun mendatang. Kuncinya terletak pada hasrat kita untuk tetap menjaga momentum dan iklim yang tenang untuk bekerja. Kita harus jaga agar suasana selalu kondusif penuh harmonis dan persatuan.
“Selamat memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang keseratus sebelas, seraya mengajak agar kita semua sebagai sesama anak bangsa secara sadar memaknai peringatan kali ini dengan memperbarui semangat gotong-royong dan kolaborasi, sebagai warisan kearifan lokal yang akan membawa kita menuju kejayaan di pentas global, “ demikian ucap Dandim mengakhiri petikan Sambutan Menkominfo RI.yang dibacakan dandim(min)tampak dalam foto Dandim mojokerto sedang membacakan sumpah Palapa dalam peringatan Harkitnas ke 111. [min]

Tags: