Kolaborasi Siswa YPAB dengan Musisi Jazz Kenamaan

Bassist Jazz Indonesia Indro Hardjodikoro dalam kunjungannya ke SMPLB-YPAB ikut berkolaborasi memainkan musik bersama siswa berkebutuhan khusus, Selasa (29/11). [adit hananta utama]

Bassist Jazz Indonesia Indro Hardjodikoro dalam kunjungannya ke SMPLB-YPAB ikut berkolaborasi memainkan musik bersama siswa berkebutuhan khusus, Selasa (29/11). [adit hananta utama]

Indro Hardjodikoro Dibuat Minder Setelah Bermain Lima Lagu
Kota Surabaya, Bhirawa
Ada keistimewaan dalam keterbatasan yang dimiliki para siswa di SMP Luar Biasa Yayasan Pendidikan Anak Buta (SMPLB YPAB) Surabaya. Itu mereka buktikan tatkala memainkan alat-alat musik dengan begitu apik. Kepiawaiannya bahkan berhasil membuat Bassist Jazz Indonesia Indro Hardjodikoro berdecak kagum saat mengunjunginya, Selasa (29/11).
Indro Hardjodikoro benar-benar menikmati permainan musiknya bersama para siswa SMPLB YPAB. Setelah berkolaborasi memainkan lima lagu bersama, Indro pun yakin bahwa dalam diri mereka tertanam bakat yang luar biasa. Bahkan, bassist yang kerap mengiringi orkestra berbagai komposer terkenal ini dibuat minder dengan mereka.
“Saya justru minder main dengan mereka yang memiliki keterbatasan tapi bisa menjiwai dalam setiap musiknya, berbeda dengan saya yang lebih belajar tekniknya,”ungkapnya usai bermain 5 lagu bersama siswa-siswa tersebut di aula SMPLB YPAB di Gebang Putih Sukolilo, Selasa (29/11).
Dikatakannya, siswa dengan keterbatasan indra penglihatan ini memiliki keunggulan dalam indra pendengaran . Mereka cenderung lebih sensitif mengenali suara dan menghayatinya. Hal ini perlu dikembangkan dengan latihan terarah sehingga bisa lebih sinkron antara otak, hati dan memainkan instrumen. “Mereka bahkan bisa lebih unggul dalam menciptakan lagu, pasti cepat mereka latihan skill dalam bermain musik,” ucapnya.
Kalau siswa berkebutuhan khusus ingin memasuki dunia industri, lanjutnya, baginya akan cukup mudah. Dengan keterampilan mereka dan mudahnya akses promosi saat ini, itu akan memudahkannya. Indro pun menceritakan sebuah kisah dalam film biografi pemusik tuna netra. “Ray Charles itu musisi jazz legendaris Amerika yang buta, lahir dari keluarga miskin, ibunya seorang buruh cuci dan ia memiliki seorang adik laki – laki. Ray memiliki talenta yang luar biasa, sehingga dengan mudahnya ia menjadi ahli dalam bermain musik,” jelasnya.
Dengan berbagai perjuangan, Ray berhasil menjadi terkenal dan dia menciptakan lagu – lagu yang sangat populer. Sehingga ia menegaskan anak-anak YPAB merupakan anak yang istimewa.
Putu Bramo Reno Prasmawan menjadi salah satu siswa yang berkolaborasi dan menjadi vokalis saat Indro bermain di sekolah tersebut. Pemain keyboard itu menjadi pemain kunci saat Indro tidak tahu lagu yang dimainkan band sekolah tersebut. “Tadi itu Mas Indro yang katanya ganteng itu? Mainnya bagus banget,” ungkapnya ketika tahu sedang ditemani bermain musik bersama bassist terkenal di Indonesia.
Menurutnya, permainan bass, drum hingga keyboard Indro sangat baik dan sempurna. Dia pun sampai terbawa suasana dengan bernyanyi semaksimal mungkin saat membawakan lagu What I’ve Done milik Linkin Park.
Hal serupa diungkapkan Kepala SMPLB YPAB Eko Purwanto yang melihat anak didiknya lebih bersemangat dalam bermain musik. Baginya ada kepuasan lebih saat siswanya bisa bermain musik dengan ahlinya. “Biasanya mereka nggak seenergik ini dalam membawakan lagu, ini tadi pengennya main terus saja,”terangnya. [Adit Hananta Utama]

Tags: