Komisi B Khawatirkan Harga Daging yang Terus Merangkak Naik

Bulan puasa dan Idul Fitri masih cukup lama, tapi harga daging sapi di pasar tradisional mulai bergerak naik.

Bulan puasa dan Idul Fitri masih cukup lama, tapi harga daging sapi di pasar tradisional mulai bergerak naik.

DPRD Jatim, Bhirawa
Khawatir harga daging sapi terus merangkak naik khususnya saat mendekati bulan puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, Komisi B DPRD Jatim minta Dinas Peternakan Jatim untuk melakukan operasi pasar. Apalagi saat ini harga daging sapi sudah mencapai Rp 95-96 ribu per kg.
Anggota Komisi B DPRD Jatim Zainul Lutfi menegaskan jika dalam satu bulan ini, harga daging sapi di pasaran terus merangkak naik. Jika sebelumnya Rp 92 ribu/kg kini menjadi Rp 95 ribu sampai Rp 96 ribu. Bahkan ada pedagang yang menjual dengan harga Rp 98 ribu per kg.   Untuk itu, Pemprov Jatim harus mampu menstabilkan harga daging sapi di pasaran.
“Belum selesai persoalan naiknya bahan pangan sebagai imbas dari kenaikan harga BBM, kini masyarakat dibingungkan dengan naiknya harga daging sapi di pasaran. Melihat kenyataan ini, seharusnya Pemprov Jatim lewat Disnak segera menggelar operasi pasar. Jangan sampai warga Jatim terbebani, apalagi ini menjelang puasa dan Idul Fitri,”tegas politisi asal PAN, Minggu (3/5).
Bahkan, Lutfi  mensinyalir di rumah pedagang saat ini banyak sapi betina dipotong. Ini sebagai antisipasi untuk menjaga pasokan daging, sayangnya mereka menghalalkan berbagai cara. Sebab dalam Perda sudah ada larangan untuk memotong sapi betina produktif  agar sapi betina dapat melahirkan dan menghasilkan daging maupun susu. Mereka yang melanggar jelas ada sanksinya.
“Namun sepertinya masyarakat tidak peduli dengan larangan tersebut. Mereka dituntut memiliki penghasilan untuk memenuhi kehidupannya. Tak heran sapi betina produktif akhirnya disembelih juga untuk memenuhi kebutuhan. Apalagi harga di pasaran terus merangkak naik,”tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Jatim Ir Maskur MM yang diklarifikasi lewat telepon genggamnya menilai kalau kenaikan harga daging sapi saat ini masih di batas ambang kewajaran. “Kenaikan harga itu dikarenakan juga petani banyak membeli bakalan untuk digemukkan dan bulan-bulan ini banyak hajatan sehingga banyak permintaan daging sapi,” kata Maskur.
Sedangkan mengenai dugaan pemotongan sapi betina yang dipotong di luar rumah potong hewan, menurut Maskur, nantinya ada tindakan penertiban karena hal tersebut melanggar aturan kebijakan seperti Perda Jatim Nomor 3 Tahun 2012 tentang Larangan Memotong Sapi Betina Produktif dan Undang-Undang No 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
“Dinas Peternakan Kabupaten/Kota dan Provinsi akan menelusuri jika memang ada data laporan yang pasti untuk dimonitoring. Selanjutnya masalah tersebut akan ditindaklanjuti dan dievaluasi,” paparnya. [cty, rac]

Tags: