Komunikasi Positif Lewat Musik Anak

Oleh :
Sihabuddin
Penulis, Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta

Musik anak memang sudah tidak mendapatkan tempat di stasiun televisi Indonesia. Saat ini tidak ada satu pun stasiun televisi Indonesia yang membuat program musik khusus anak.

Tentu, hal ini berbeda dengan era 90-an yang mana banyak stasiun televisi berlomba-lomba mengadakan program musik khusus anak. Tidak adanya program musik khusus anak di dunia pertelevisian ini sebenarnya tidak begitu masalah, karena saat ini anak-anak lebih suka menonton hiburan lewat media digital, terutama youtube. Namun, tidak ada salahnya jika pihak stasiun televisi menghidupkan kembali program musik anak agar hiburan yang layak anak semakin banyak tempatnya, sebab tidak bisa dipungkuri sampai saat ini televisi merupakan salah satu media yang masih diminati termasuk dari golongan anak-anak.

Tidak adanya program musik khusus anak di televisi tidak mematikan pasaran musik anak. Bahkan sampai saat ini musik anak tetap diminati oleh kalangannya, terbukti sampai saat ini salah satu video klip musik anak menjadi video klip musik Indonesia yang paling banyak ditonton hingga artikel ini ditulis. Video klip yang berjudul “Abang Tukang Bakso” oleh Daffa & Khalista feat Kak Nunuk mejadi video musik Indonesia dengan penonton terbanyak dengan jumlah penonton yang hampir mendekati satu milyar yaitu 835, 536, 350. Jumlah ini jauh di atas musik yang pernah paling hits di Indonesia “Lagi Syantik” milik Siti Badriyah dengan jumlah penonton 650, 325, 204.

Tidak hanya lagu anak yang yang berjudul “Abang Tukang Bakso” yang jumlah penontonnya mencapai ratusan juta, lagu “Naik Odong-Odong” oleh Adel sudah mencapai 433, 014, 332 kali ditonton. Jumlah ini jauh melebihi salah satu musik hits Indonesia “Asal Kau Bahagia” milik Band Armada dengan jumlah penonton 360, 620, 406 hingga artikel ini ditulis. Selain kedua video musik anak tersebut masih ada beberapa video musik anak yang jumlah penontonnya ratusan juta, seperti lagu “Kalau Kau Suka Hati” oleh Shieren & Ebril dengan 422, 283, 966 penonton dan video musik anak lainnya yang penontonnya mencapai ratusan juta. Jumlah ini tentu mengalahkan ratusan video musik yang ada di youtube dengan segmentasi lebih luas yang penontonnya hanya puluhan juta bahkan banyak yang tidak sampai sepuluh juta. Meski sudah dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi ternama tanah air.

Komunikasi Positif

Tingginya jumlah penonton video musik anak di youtube merupakan angin segar khususnya bagi para orang tua. Sebab, video klip dan lirik dari lagu tersebut sesuai dengan usia anak-anak dan hal ini merupakan suatu bentuk komunikasi yang positif. Namun, para orang tua tetap perlu untuk membimbing anak-anaknya untuk mengarahkan tontonan yang sesuai dengan usianya. Karena di tengah kemudahan menggunakan internet bukan tidak mungkin seorang anak tanpa sengaja mengakses konten-konten yang tidak sesuai dengan usianya atau konten negatif.

Musik merupakan salah satu media komunikasi yang paling banyak digunakan saat ini. Hampir setiap hari musik dengan berbagai genre terdengar di berbagai sudut. Hal ini menandakan musik sudah menjadi keseharian yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sebagian besar manusia. Namun, tidak semua musik cocok untuk anak-anak apalagi yang liriknya tidak mengandung pesan-pesan positif. Maka dari itu, komunikasi positif lewat musik menjadi salah satu alternatif untuk mendidik anak menjadi pribadi yang lebih baik untuk masa depannya. Apalagi usia anak-anak merupakan usia peniru atas apa yang dilihat, dirasa, dan didengarkannya. Selain itu apa yang dirasa, dilihat, dan didengar oleh seorang akan lebih membekas dari pada yang dirasakan oleh orang dewasa. Seperti kata pepatah “Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, belajar di waktu besar bagaikan mengukir di atas air”

Banyak sekali komunikasi positif yang bisa disampaikan untuk anak melalui musik. Seperti patuh kepada orang tua, rajin menabung, liburan, tidak boleh sombong, rajin beribadah, suka membantu, menjaga lingkungan, mencintai satwa, tidak boleh pelit, dan sebagainya. Dalam musik komunikasi positif tidak hanya liriknya saja, tetapi musiknya juga harus disesuaikan dengan usia anak begitu pula dengan video yang ditampilkan. Hal ini agar anak-anak tidak dewasa sebelum waktunya tetapi sudah siap menjadi pribadi yang positif di masa yang akan datang karena sudah tertanam pesan-pesan positif sejak usia dini.

Dengan masih tingginya minat masyarakat terhadap musik anak tentu menjadi keuntungan bagi para pekerja seni baik konten creator, pencipta lagu, dan lainnya untuk membuat video-video yang terkait dengan musik anak. Agar pilihan musik anak di youtube dan media sosial lainnya semakin banyak. Keuntungan dari video musik anak yang diciptakan tentu akan mendatangkan banyak materi baik dari jumlah viewer atau dari banyak hal seperti sponsor dan sebagainya. Selain keuntungan dari materi, pekerja seni mendapatkan kepusaan batin disebabkan karyanya banyak yang menikmati. Tidak hanya itu, keuntungan terbesar bagi para pekerja seni dengan membuat video musik anak ialah turut serta dalam mencerdaskan masa depan bangsa lewat pesan-pesan positif melalui musik.

———- *** ———-

Rate this article!
Tags: