Kontraktor Nakal Tak Pasang Papan Nama Proyek

Pelebaran Jl Dagang- Betoyo. [kerin ikanto/bhirawa]

Pelebaran Jl Dagang- Betoyo. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Kontraktor di Gresik sebagian melakukan kebohongan publik. Sebab, dalam mengerjakan proyek fisik, tidak memasang papan nama di lokasi proyek, sebagaiamana diatur dalam Keppres  tentang pengadaan barang dan jasa. Kalaupun ada, tak menyebutkan nilai pagu proyek. Yang ditulis pada papan nama cuma fisik proyek. Sementara, sumber dananya dari mana dan berapa besarnya pagu proyek, tidak disebutkan alias dirahasiakan.
Karena nilai pagu tidak disebutkan, akhirnya menimbulkan tanda tanya besar, berapa anggaran proyek fisik itu dan dari mana sumber dananya. Apakah dari APBD atau APBN tidak banyak yang tahu. Namun, menurut salah satu rekanan, jika pagu proyek disebutkan malah akan jadi masalah. Apalagi anggaran besar ternyata kualitas pekerjaannya jelek. ”Yang nggak boleh sebutkan angka itu orang dalam Dinas Pekerjaan Umum (PU) sendiri. Katanya pagunya tidak perlu disebutkan,” tutur salah seorang kontraktor enggan disebutkan namanya, Senin (8/8) kemarin.
Seperti proyek peningkatan dan pelebaran jalan Kab Betoyo – Dagang, Kec Manyar. Meski ada papan namanya, namun tidak menyebutkan sumber dananya dan berapa besar pagu anggaran untuk proyek itu. Proyek pelebaran jalan panjang 579  meter lebar 7 meter itu anggarannya berapa tetapi tak disebutkan. Yang ditulis pada papan nama hanya jenis kegiatan,  panjang dan lebar jalan. Papan nama itu pun hanya ditempel di pohon.
Dalam papan nama itu tertulis selaku pelaksana proyek atau yang mengerjakan CV  Tripalindo Trans Mix dengan konsultan CV Mitra Cipta Engineering. Sementara penyedia barang selaku pengguna anggaran adalah Dinas Pekerhaan Umum (PU) Pemkab Gresik bidang pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan.
Ditanbahkan sumber itu, untuk cetak papan nama itu dilakukan sendiri oleh Dinas PU. Sementara, kontraktor hanya tinggal pasang. Pasangan papan nama itu bahkan dikakukan seenaknya. Tidak harus pada saat pengerjaan proyek berlangsung. Kadang cuma dipasang sebentar kemudian dilepas lagi. ”Yang penting untuk dokumen pencairan nanti. Kalau tidak ada, nggak akan dibayar. Tidak hanya papan nama, foto 0%, 50% dan 100% pekerjaan itu juga harus ada,” tambah sumber rekanan itu.
Pelebaran Jl Betoyo – Dagang yang menghubungkan perbatasan Kec Glagah, Lamongan ini memang mendesak dilakukan. Selain kondisinya rusak bergelomnang, juga cukup sempit. Untuk simpangan roda empat saja ngepres. Kalau tidak ada yang mengalah salah satu terjadi senggolan. Apalagi jalan itu sekarang menjadi jalur alternatif jika terjadi kemacetan Jembatan Sembayat.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Gresik Bambang Isdianto enggan dimintai konformasinya terkait adanya rekanan nakal yang tidak memasang papan nama. Ketika dikonfirmasi via ponselnya tidak diangkat. ”Langsung ke Bu Dian saja atau ke Pak Rizal selaku PPTK nya,” jawabnya melalui pesan singkatnya. [eri]

Tags: