Koperasi Fiktif Kab.Malang Diduga Terima APBN

koperasi (1)Kab Malang, Bhirawa
Komisi B DPRD Kabupaten Malang menduga bahwa Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinkop dan UMKM) kabupaten setempat bermain main mata terkait dana bantuan bagi koperasi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp150 juta.
Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Malang Kuswantoro Widodo, Rabu (16/3), kepada wartawan mengaku  dirinya mendapatkan informasi jika sebanyak 93 koperasi ditutup.  Dengan ditutupnya puluhan koperasi tersebut, karena dinilai tidak sehat oleh Kementerian Koperasi (Kemenkop).
“Koperasi yang ditutup itu, sama sekali tidak pernah melakukan Rapat Akhir Tahun (RAT) pada anggotanya,” kata dia. Sehingga, tegas dia, maka dirinya mengindikasikan jika koperasi yang mendapatkan bantuan itu fiktif.
Sementara, koperasi itu beroperasi namun hanya pengurus dan kantornya saja, tapi tidak pernah melakukan RAT. Kemungkinan koperasi-koperasi itu ingin mempertahankan keberadaannya saja, hanya ingin mendapatkan bantuan dana dari pemerintah.
“Untuk itu dirinya meminta kepada Dinkop dan UMKM Kabupaten Malang untuk melakukan verifikasi terhadap koperasi yang mati segan hidup tak mau. Sebab, selama ini koperasi dianggap sebagai Soko Guru perekonomian masyarakat,” ujar Widodo.
Dirinya berharap, Pemerintah Kabupaten  (Pemkab) Malang jangan asal asalan dalam menditribusikan bantuan pinjaman bagi pelaku koperasi, dan harus benar-benar di cross cek sesuai dengan peraturan perkoperasian. Sehingga dana bantuan bagi pelaku koperasi dari APBN bisa menjadi tepat sasaran dalam peruntukannya, dan bisa untuk memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Malang.
Sementara, Widodo menjelaskan, koperasi penerima bantuan dana dari pemerintah harus melakukan RAT dengan para anggotanya. Dan jika koperasi yang tidak pernah melakukan RAT, maka jangan diberikan bantuan dana. Karena masih banyak koperasi yang aktif, yang berjalan dengan baik malah tidak mendapatkan bantuan.
“Meski koperasi yang produktif tidak mengharapkan bantuan dana, tapi minimal Dinkop memberikan support agar koperasi tersebut bisa berkembang dengan baik,” tuturnya. [cyn]

Tags: