Koreografi dan Kreativitas Anak Usia Dini

Oleh :
Gusmaniarti
Dosen PG PAUD UM Surabaya

Anak usia dini merupukan individu yang unik karena berada pada proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini memilki dunia dan karekteristik tersendiri. Karakteristik anak usia dini yaitu, unik, bersifat egosentri, mementingkan dirinya sendiri, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap apa yang diperhatikan, memiliki imajinasi dan fantasi yang tinggi dan memiliki daya konsentrasi yang pendek. Masa perkembangan golden age yang merupakan masa peka, dimana pada masa ini perkembangan yang dimiliki anak dapat menentukan tahap perkembangan selanjutnya. Anak membutuhkan pengetahuan yang baru pada masa pertumbuhan, terdapat 6 aspek perkembangan yang di butuhkan oleh anak, salah satunya adalah pengembangan kemampuan kognitif, dalam pengembangan ini perancangan gerak dan kreatifitas dapat di rangsang dengan baik. Aktifitas koreografi dalam penyusunan gerak dan tari pada anak di butuhkan kemampuan kognitif yang dimilikinya.

Koreografi merupakan komposisi atau rancangan struktur maupun alur sebuah tarian atau gerak sehingga menjadi suatu pola-pola gerakan. Koreografi bisa di sebut dengan sarana mengekspresikan sebuah kreatifitas gerak pada anak. Koreografi anak sarana pengembangan pendidikan seni yang sesuai dengan anak usia, seorang pembimbing tidak perlu untuk melarang anak berkreasi dalam tarian tetapi seorang pembimbing harus bisa mengarahkan dan mengembangkan kreaivitas anak untuk bisa menggali bakat dan potensi yang dimiliki, karena setiap anak mempunyai potensi yang berbeda antara anak satu dan yang lain. Anak juga akan mengeluarkan ekpresi dalam gerakan yang ada di jiwa masing masing karena anak yang kreatif bisa mengembangkan aspek kognitif yang melibatkan pemikiran anak tersebut. Kreativitas merupakan kemampuan atau cara berfikir seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda, belum pernah ada sebelumnya ataupun memperbaharui sesuatu yang ada berupa suatu gagasan, ide, hasil karya, serta respon dari situasi yang tidak terduga. Setiap anak memiliki bakat kreatif, dilihat dari segi pendidikan bakat kreatif dapat dikembangkan sejak usia dini. Apabila bakat kreatif anak tidak di latih atau dirangsang maka bakat tersebut tidak akan berkembang secara optimal, lalu menjadi bakat terpendam yang tidak dapat di wujudkan, oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk mengembangkan kreativitas anak dalam berbagai hal.

Anak usia dini pada umumnya menyenangi aktivitas gerak yang berirama atau aktivitas ritmik dan dinamis. Mereka senang melakukan gerakan yang mengikuti irama lagu atau bernyanyi. Kegiatan gerak tari dapat memberikan suatu dorongan atau rangsangan yang baik bagi anak-anak dalam proses membangun dan menemukan daya gerak mereka. Anak-anak perlu menemukan gerak asli sehingga dapat mengekspresikan dengan bantuan guru untuk berkreasi sesuai dengan keinginan hatinya. Peran guru disini sebagai motivator bagi anak pada saat anak berkreasi untuk menciptakan gerak. Koreografi dalam dunia pendidikan anak usia dini akan memberi warna dan arah pada pembentukan pengetahuan, sikap dan keterampilan gerak pada anak. Hal ini disebabkan karena pembelajaran koreografi ini tidak hanya mengembangkan kompetensi motorik saja, akan tetapi mengembangkan kemampuan kognitif dan kreativitas pada anak. Seperti yang dijelaskan di jurnal ‘Dance and early childhood cognition: The Isadora Effect’ yang ditulis oleh Rima Fiber. Membuktikan bahwa koreografi pada anak juga mampu meningkatkan kemampuan kognitif dan kreativitas pada anak. Dimana Rima Fiber melakukan penelitian di salah satu sanggar di Amerika yang membuktikan koreografi ini sangat baik untuk diterapkan pada anak usia dini, karena anak dibebaskan untuk membuat gerakan sesuai dengan kemauannya. Di jurnal tersebut menjelaskan bahwa pada saat anak menciptakan gerak secara spontan disitulah cara untuk mengasah pola pikir anak dan kreativitas anak dengan cara mencipatakan atau merancang suatu gerakan. Lembaga pendidikan anak usia dini dinegara kita sudah cukup banyak memahami arti penting penerapan koreografi pada proses pembelajaran. Seperti saat anak menyanyikan lagu, guru memberikan gerakan-gerakan yang mudah diingat oleh anak, lalu jika ada lagu baru yang diterapkan pada anak, guru mengajak anak untuk membuat gerakan dari lagu tersebut secara bersama-sama.

———- *** ———-

Tags: