Kota Madiun Jadi Langganan Banjir

Drs. Edi Joko Purnomo.[sudarno/bhirawa]

Drs. Edi Joko Purnomo.[sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Setiap musium hujan tiba, Kota Madiun menjadi langganan banjir, namun banir dari air hujan itu hanya satu dua jam atau selama hujan dan jika hujan reda banjir sudah surut.  Kalao banjir dalam kota Madiun, karena  drainase tempat pembuangan air hujan sudah penuh alias tidak muat, akibatnya, air meluap ke jalan-jalan protokol dan njadilah banjir sesaat.
Sementara banjir di pinggiran Kota Madiun atau di Kota Madiun bagian timur juga menjadi langganan bajir setiap hujan tiba.  Penyebabnya, air hujan berasal dari lereng gunung Wilis di Kabupaten Madiun bagian timur, mengalir ke dataran rendah yakni ke Kelurahan Kelun, Tawangrejo, Pilangbango dan sebagaian Rejomulyo Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.
“Karena itu, kalau banjir terjadi di Kota Madiun tidak perlu diriasukan. Karena banjair atau pemandangan seperti  terurai ditas itu terjadi setiap musim hujan tiba. Meski demikian, Pemkot Madiun dan Pemprov Jatim tetap memperhatikan untuk mencari solusinya dengan cara membangun embung di kelurahan Pilangbango Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun senilai Rp18,7 miliar yang kini masih tahap pengerjaan proyeknya,” terang Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Madiun, Drs. Edi Joko Purnomo, dihubungi, Minggu (15/11).
Menurut Edi Joko Purnomo yang mantan Camat Taman Kota Madiun itu, banjir dalam Kota Madiun, Wali Kota Madiun Bambang Irianto telah  memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Madiun untuk tetap berupaya membenahi saluran air yakni drainase yang ada di Kota Madiun semuanya untuk diperbaiki atau dilakukan pengerukan.
Alasannya, apabila musim hujan tiba, air hujan bisa masuk dalam drainase sebagai pembuangan air hujan. Dengan cara demikian diharapkan banjir dalam Kota Madiun dapat diatasi atau minimal dapat mengurangi genangan air hujan di jalan-jalan protokol sebagaimana yang terjadi selama ini.
Banjir dalam Kota Madiun saat musim hujan, kata Edi Joko Purnomo, bisa juga selokan  atau  got got itu tersumbat sampah, akibatnya air gak bisa lancar masuk ke dalam pembuangan air karena tersumbat sampah. “Itu sebabnya, Pak Wali Kota Madiun, Bambang Irianto juga menghimbau kepada warga Kota Madiun hendaknya tidak membuang sampah sembarangan Apalagi  membuang sampai ke selokan atau ke dalam got. Karena  hal itu bisa menyebabkan banjir sesaat di jalan-jalan protokol,” ungkap Edi Joko yang dekat dengan wartawan itu mmenjelaskan penyebab banjir sesaat di Kota Madiun selama ini.
Upaya lain atasi banjir di Kota Madiun kata dia, yakni dibangunnya belasan pintu air masuk ke kali Madiun. Yang dalam hal ini juga diintruksi kepada dinas terkait agar tetap selalu diadakan pengecekan bak kontrolnya. Masalahnya, keberadaan belasan pintu air yang umumnya dibangun dipinggiran kali Madiun itu, juga sangat penting dalam penanggulangan banjir di Kota Madiun.
Ditanya, perihal anggaran untuk perbaikan drainase upaya penanggulangan banjir air hujan di Kota Madiun, Edi Joko Purnomo, mengakui tidak hafal. “Ya kalau menghendaki dana pembangunan sekalihus perbaikan drainase di Kota Madiun, yang tahu dalam hal ini, DPU Kota Madiun. Kalau Anda (wartawan. Red) membutuhkan data-datanya silakan ke DPU saja, agar lebih jelas permasalahannya,” pungkasnya. [dar]

Rate this article!
Tags: