Kota Mojokerto Bangun Pengelolahan Air Bersih Siap Konsumsi

Wali kota Mojokerto Ning Ita mendampingi tim BPPT meninjau lokasi yang akan dijadikan pengelolahan air bersih siap kosumsi, Selasa (28/5). [ kariyadi/bhirawa.]

(Gandeng BPPT)

Kota Mojokerto, Bhirawa
Pemkot Mojokerto dalam waktu dekat bakal membangun pengelolahan aiir bersih yang siap dikonsumsi. Untuk program prestisius ini, Kota Mojokerto menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sebagai lanfkah awal, rombongan tim BPPT
mengunjungi Kota Mojokerto untuk melakukan penjajakan. Ada tiga lokasi yang dikunjungi tim BPPT yakni Mall Pelayanan Publik GMSC,  pefngelolahan air minum milik PDAM di kawasan Wates serta TPA sampah Randegan.
Romboongan dipimpin Kepala BPPT Dr. Ir. Hammam Riza, M.sc Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi, Michael Andreas Purwoadi dan Direktur Pusat Teknologi Lingkungan Rudi Nugroho.
“Tim ini akan melakukan kajian secara tehnis, termasuk yang kitamatanfkan adalah pembuatan pengelolahan air minum siap kosumsi untuk masyaraiat,” terang Kepala BPPT Dr. Ir. Hammam Riza, M.sc disela-sela kunjungan, Selasa (28/5).
Dari kunjungan itu, BPPT akan melakukan kajian dan selanjutnya memberikan masukan kepada Pemkot Mojokerto tekait apa yang perlu disiapkan untuk pembuatan pengelolahan air bersih tersebut.
“Kalau semuanya sesuai jadwal, paling lambat 8 bulan kefepan warga Kota Mojokerto sudah bisa menikmati haeil air bersih yang siap dikosummsi ini” tambah Hammam Rizal.
Sementara itu, Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari menyatakan segala kesiapannya menerima kerjadama program denga BPPT tersebut. Termasuk diantaranya menyiapkan anggaran yang diperlukan dan menganggarkannya dalam P APBD tahun ino.
“Kita komunikasikan dengan DPRD, soal anggaran nanti kita bisa masukan di PAPBD yang akan kita susun tahun ini,” ujasr Ning Ita sapaan akrab Wali kota Mojokerto ini.
Pola kerjadama dengan BPPT menurut Ning Ita relatof lebih mudah dalam hal persyaratan. Katena kefuanya merupakan lembaga pehmerintah yang mengedepwnkan kesejahtetaraan rakyat.
“Ini kan kerjasama G to G (Governent to Governent,red) jadi lebih gampang. Berbeda dengan kerjasama dengan pihak ketiga ataupun swasta,” tegas Ning Ita.
Wali kota menambahkan, kerja sama yang disepakati dengan BPPT adalah tentang tiga hal yaitu pengelolaan air PDAM agar menjadi lebih berkualitas dan layak minum. Kedua terkait pemurnian gas metan yang ada di TPS supaya ke depan bisa dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik dan pengkajian untuk pemanfaatan teknologi informasi.
Dengan adanya perjanjian kerja sama ini Pemerintah Kota Mojokerto akan mendapat pendampingan dan support secara langsung oleh BPPT mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan yang terintegrasi.
Usai meninjau lokasi dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama yang dilakukan Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Harlistyati dengan Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi, Michael Andreas Purwoadi dan Direktur Pusat Teknologi Lingkungan Rudi Nugroho.  Dengan disaksikan Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari , Kepala BPPT, Hamam Riza.  Wawali Mojokerto Achmad Rizal Zakaria serta sejumlah kepala OPD. [kar

Tags: