Kunjungan Wisatawan Tingkatkan PAD Bojonegoro

Agro wisata blimbing di Desa Ngringenrejo Kecamatan Kalitidu Bojonegoro. [achmad basir]

Bojonegoro, Bhirawa
Selama musim liburan, daya tarik wisata di Kabupaten Bojonegoro ternyata cukup tinggi. Wisatawan ke Bojonegoro tercatat meningkat sejak tahun 2016 sampai tahun 2018 . Kondisi ini mendongkrak pendapatan daerah (PAD) serta meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bojonegoro, Amir Syahid mengatakan, menigkatkan sektor pariwisata, pihaknya bekerjasama dengan berbagai pihak. Termasuk kolaborasi dengan pelaku jasa wisata.
Sejak 2016 lalu, jumlah destinasi wisata ada tiga. Yakni, di Kecamatan Dander, Waduk Pacal, Kayangan Api. Namun, sekarang sudah 21 sudah tumbuh serta banyak rintisan yang belum tersentuh. “Artinya banyak masyarakat yang berupaya menjadikan potensi di Desanya,” kata Amir, kemarin (25/7).
Tahun 2017 lalu, jumlah pengunjung pariwisata mengalami peningkatan cukup drastis. Dengan pengelolaan 3 destinasi pariwisata di Kabupaten Bojonegoro, pihaknya mengaku dari tahun ke tahun mengalami penigkatan. Hal ini berdasarkan dari target 100 persen Dinas Pariwisata melebihi hingga 135 persen.
“Di tahun 2016 kami ditarget Rp 340 juta sampai Rp 400 juta, tapi kami mampu hampir Rp 1 miliar. Selanjutnya kita ditarget Rp 1 miliar kita lampaui lagi Rp 1,2 miliar sekian,” terangnya.
Dalam menigkatkan PAD tersebut, pihaknya melakukan banyak hal. Diantaranya, adalah bagaimana pengelolaan objek yang menghasilkan. Menjadi motor penggerak PAD atau Devisa. Selain itu, penanganan kebocoran di sejumlah objek wisata. ” Misalnya ada potensi parkir dan potensi lainnya yang dapat masuk PAD, lambat laun dapat ditangani,” tuturnya.
Sedangkan, untuk tahun 2019 mendatang, pihaknya menargetkan 1 juta wisatawan yang datang ke Kabupaten Bojonegoro. “Target tahun ini sudah lampaui 600-700 ribu wisatawan, untuk tahun depan kita target 1 juta lebih wisatawan,” ujarnya.
Dari banyaknya wisatawan tersebut, tentu berdampak pada retribusi karcis yang meningkat. Tercatatm sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata. ” Sebab, adanya tempat wisata juga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya untuk membuka usaha, sehingga dapat membantu mengurangi angka kemiskinan,” pungkasnya. [bas]

Tags: