Kurang Promosi, Jumlah Wisata ke Surabaya Turun

Destinasi wisata maupun budaya di Surabaya tak kalah dengan daerah lain, tampak para wisatawan mancanegara saat melihat salah satu tarian khas Suroboyo di Balai Kota Surabaya.

Destinasi wisata maupun budaya di Surabaya tak kalah dengan daerah lain, tampak para wisatawan mancanegara saat melihat salah satu tarian khas Suroboyo di Balai Kota Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Kurangnya promosi ke negara lain, membuat  Kota Surabaya mengalami penurunan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Surabaya.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara melalui Bandara Juanda hanya tercata 18 ribu orang atau mengalami peningkatan sebesar 13% kalah dengan Bandung yang mengalami peningkatan hingga 30 ribu orang sebesar 82%.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, M Soleh saat dikonfirmasi Bhirawa melalui telepon selulernya, Rabu (8/6) kemarin mengakui akses yang sulit dan kurangnya promosi menjadi satu kendala bisa mengundang wisatawan ke Surabaya.
“Salahsatunya adalah jumlah penerbangan dari mancanegara ke Surabaya yang hanya 9 kali, kalah dengan Bandung yang mencapai 2 kalinya. Untuk menuju ke Surabaya saja kadang juga harus transit ke Jakarta dahulu beda dengan Bandung dan Bali yang tanpa transit, itulah yang menjadi kendala selain itu juga bisa menambah biaya menjadi 2 kali lipat untuk berkunjung ke Surabaya,” jelasnya.
Soleh menambahkan, selain itu Jatim sendiri kurang melakukan promosi ke negara lain terkait destinasi wisata yang dimiliki Jatim sendiri, berbeda dengan promosi yang dilakukan Pemprop Jabar atau Bandung dengan melakukan promosi secara langsung ke negara mancanegara seperti, Australia, Malaysia, Singapura bahkan ke negara Asia seperti jepang, Cina dan lainnya.
Sementara daya tarik wisatawan Bandung sendiri sebenarnya tidak begitu menarik dibandingkan dengan di Surabaya karena di Bandung tidak memiliki daya tarik yang alami, hanya pemerintahan dan masyarakatnya yang sadar akan pentingnya wisatawan.
“Wali Kota Bandung sangat ramah terhadap investor wisata sehingga banyak menggandeng para investor untuk membangun destinasi wisata di kota Bandung sehingga pemerintah juga mendapatkan benefit dengan jumlah kunjungan wisatawan ke Bandung,” terangnya.
Selain itu jika dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jatim atau ke Surabaya, terbesar masih berasal dari Malaysia, sebanyak 4.807 orang; kemudian disusul Singapura sebanyak 1.654 orang; dan dari Tiongkok sebanyak 1.369 orang.
Dengan berkurangnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Surabaya juga sangat mengurangi tingkat hunian kamar hotel berbintang di Jatim, di bulan April kemarin saja hanya mencapai 61,82%. [riq]

Tags: