La Nina Mulai Berdampak Terjadinya Tanah Longsor di Kota Batu

Tanah longsor yang terjadi di Jl.Wukir mengakibatkan sebagian badan jalan ikut tergerus longsor

Kota Batu,Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu telah memetakan daerah rawan bencana tanah longsor yang menjadi dampak adanya fenomena La Nina. Dengan intensitas hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir, mengakibatkan kejadian tanah longsor di Kelurahan Temas dan Desa Sumber Brantas, Kota Batu.

Tanah longsor ini bermula adanya hujan itensitas tinggi yang mengguyur Kota Batu pada hari Sabtu- Minggu (28-29 Nov). Akibatnya, volume air yang ditampung di jalanan meningkat drastis. Dampaknya, pondasi plengsengan yang ada di Jl. Wukir Kelurahan Temas tak mampu menahan tekanan air hingga akhirnya ambrol.

“Dan plengsengan yang ambrol ini memiliki dimensi panjang 7,5 meter, lebar 2 meter dan tinggi 5,5 meter. Selain itu juga ada keretakan pada plengsengan dengan panjang sekitar 11,5 meter,” Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim, Senin (30/11).

Ia menjelaskan bahwa ambrolnya plengsengan ini terjadi pada Minggu (29/11). Kejadian ini juga mengakibatkan badan jalan yang ada di titik tersebut ikut tergerus longsor. Dan sebagai pengamanan, petugas BPBD memasang bambu di area keretakan jalan. Hal ini sebagai petunjuk agar pengguna jalan tidak melewati area tersebut.

Tak lama berselang, tanah longsor juga terjadi pada tebing yang ada di sisi Jl.Raya Sumber Brantas yang ada di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji. “Antara kejadian longsor di Jl. Wukir dengan Jl. Sumber Brantas hanya berselang satu jam saja,”jelas Rochim.

Beruntung tidak ada korban jiwa pada kedua bencana alam ini. Namun untuk longsor di Jl.Raya Sumber Brantas, material tanah sempat menutup sebagian badan jalan. Adapun dimensi tebing yang longsor memiliki panjang 6 meter, lebar 3 meter dan tinggi 10 meter. Dan hari itu juga Petugas BPBD langsung melakukan evakuasi material tanah agar tak mengganggu arus lalu lintas.

Sebelumnya, BPBD Kota Batu telah memetakan daerah rawan bencana tanah longsor akibat dampak adanya fenomena La Nina. Fenomena yang terjadi di Samudera Pasifik ini diprediksi akan mengakibatkan anomali cuaca berupa peningkatan curah hujan di Indonesia, khususnya di Kota Batu.

Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan bahwa dampak dari fenomena tersebut diperkirakan terjadi pada akhir 2020 hingga awal 2021.

Dan di Kota Batu ada kawasan seluas 4.720 ha yang rawan. Kawasan ini berada di zona merah rawan bencana. Yaitu, di Desa Gunungsari, Desa Tulungrejo, dan Desa Sumber Brantas yang ketiganya masuk wilayak Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

“Dari ketiga kawasan itu, di Desa Sumber Brantas yang berpotensi sekitar 1.054 ha. Lalu Desa Gunungsari sekitar 523 ha. Dan Desa Tulungrejo potensinya 2.793 ha,” jelas Agung.(nas)

Tags: