Lansia Sebatang Kara di Kota Probolinggo Harus Terjamin Kebutuhan Hidupnya

Wali kota Hadi saat meninjau penyerahan bansos di kelurahan Mangunharjo. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

2.981 Orang Penerima Bansos Se Kota Probolinggo Usai
Kota Probolinggo, Bhirawa
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin kembali tinjau penyerahan bantuan sosial dalam rangka PPKM Darurat dan penanganan bencana non alam Covid 19 Tahap II, Rabu (14/7) pagi. Di hari ketiga ini wali kota mengawali kunjungannya di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, dengan bermotor.

Didampingi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rey Suwigtyo dan Camat Mayangan. Di Kelurahan Mayangan dibagikan bantuan sosial berupa uang senilai Rp200.000 kepada 139 orang.

Begitu sampai ke kelurahan Mayngan dengan motornya, langsung ke tempat pelayanan selain mengecek dokumen penerima bantuan, Wali Kota Probolinggo juga menyampaikan bahwa bantuan ini dikhususkan bagi warga yang belum pernah menerima bantuan sebelumnya.

“Karena kami menyasar penerima bantuan ini kepada warga yang belum mendapatkan bantuan dari program pusat, provinsi maupun program kota, diluar itu baru kami isi dengan bantuan ini,” terang Habib Hadi, Rabu (14/7).

Menanggapi pertanyaan dari warga terkait belum meratanya penerima bantuan, wali kota menjawab, bantuan ini khusus untuk warga Kota Probolinggo.

“Ini untuk warga Kota (Probolinggo), kalau ada warga kota (Probolinggo) yang belum mendapatkan bantuan silahkan disampaikan alamatnya, kami cek apakah mereka sudah mendapat bantuan dari pusat apakah memang sudah masuk kategori layak atau tidak sehingga kami bisa memahami dan bisa memberikan penjelasan ke masyarakat yang komplain ataupun bertanya,” beber Wali Kota Probolinggo.

Disini wali kota menyempatkan untuk membantu verifikasi salah satu penerima bantuan. Yakni dengan mencocokan foto wajah penerima pada buku dokumentasi dengan bukti fisik. “Jadi dengan adanya proses seperti ini, warga tanda tangan, walaupun dia tidak bisa tanda tangan yang bagus, dengan bukti dokumen ini keakuratan dan keasliannya sesuai,” jelas wali kota Hadi.

Di Kelurahan Poh Sangit Kidul Kecamatan Kademangan. Sebanyak 106 warga terdaftar menerima bantuan sosial yang akan dibagikan dalam beberapa sesi yakni 25 orang/sesi. Hal ini dilakukan sebagai langkah penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid 19.

Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan. Ada 415 data warga tidak mampu yang menerima bantuan sosial. Teknis penyaluran dibagi dalam 3 hari mulai hari Senin (12/7) hingga hari Rabu (14/7).

Wali kota kembali mengimbau jika ada warga tidak mampu yang terlewati mendapatkan bantuan sosial harap segera lapor. “Apabila ada yang terlewati, lapor ke kelurahan, inbox ke akun instagram Pemerintah Kota ataupun akun instagram saya pribadi Handal Edukasi, informasikan di FB maupun di IG datanya,” tuturnya.

Salah seorang penerima bantuan, warga Kelurahan Mangunharjo Astuti mengaku berterima kasih atas bantuan sosial tahap II yang diberikan oleh Pemerintah Kota Probolinggo.

“Terima kasih ya, saya sudah (menerima) bantuan, terima kasih yang banyak pak wali,” katanya. Rencananya uang bantuan ini akan digunakan untuk modal usaha, “Ya buat modal, buat kulakan, jual peracangan,” katanya.

Setelah awal tahun menyerahkan bantuan sosial untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin kemarin mengunjungi Ibu Hati, warga Kedopok berumur 70 tahun yang hidup sendiri.

Habib Hadi datang bersama bersama Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rey Suwigtyo dan Camat Kedopok Imam Cahyadi, ia menyerahkan bantuan dipan atau tempat tidur kepada Ibu Hati.

Setelah turun dari sepeda motor wali kota tanpa ragu turut membantu merangkai tempat tidur dan memasangkan kasur. Nenek yang mengalami permasalahan pendengaran ini langsung mencoba tempat tidur barunya. Sebelumnya, tempat tidur yang digunakan adalah alas yang terbuat dari bambu.

Selain bantuan bedah rumah dan tempat tidur, Ibu Hati juga masuk sebagai warga yang mendapatkan bantuan rantang sehat untuk kebutuhan makan sehari-hari. Ya, bantuan sosial dan perhatian ini merupakan komitmen wali kota untuk membantu warga yang berkekurangan khususnya kepada lansia yang hidup sebatang kara.

“Karena kita tidak ingin di wilayah Kota Probolinggo khususnya, ada warga yang hidup sebatang kara tidak ada perhatian dari pemerintah. Alhamdulillah Dinas Sosial sudah melakukan upaya, mencari cara dan langkah yaitu salah satunya dengan bantuan rantang sehat bagi lansia sebatang kara dan kurang mampu, ” jelas Wali Kota Habib Hadi.

Untuk kontrol kesehatan, wali kota juga meminta kepada penanggung jawab agar menghubungi 112. “Telepon 112 nanti dijemput untuk diperiksa. Dicek semua kesehatannya,” pinta Habib Hadi.

Lebih lanjut wali kota Hadi menjelaskan bahwa bantuan kepada lansia ini merupakan wujud dari tanggung jawab pemerintah untuk hadir dan melindungi warganya.

“Kami ada perda tentang lansia, jadi dimanapun warga Kota Probolinggo yang lansia, apa lagi sudah tidak punya sanak keluarga, pemerintah wajib hadir, wajib mengetahui, dan wajib menyediakan kebutuhan lansia itu sendiri, mulai tempat tinggalnya, kebutuhan hidup makannya,” terangnya.

Jika ada warga lansia yang sekiranya membutuhkan bantuan dari Pemerintah Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo mempersilahkan untuk lapor ke Dinsos.

“Monggo melalui RT/RW, kami di kelurahan itu punya motor namanya Pekerja Sosial Masyarakat, Fasilitator Sosial, ketiga punya TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) yang keempat punya PKH (Program Keluarga Harapan), ini semua kepanjangan tangan kami di Dinas Sosial,” paparnya.

Rabu (14/7) bantuan kursi roda untuk lansia, langsung diserahkan walikota Hadi, kepada Sukasih (60) warga keturunan. Karena ditanya belum pernah berobat, Walikota Hadi langsung menghubungi puskesmas Jati untuk memeriksanya dan membawanya ke RSUD Moh Saleh, petugas dari puskkesma langsung datang dengan mobil ambulan.

Saya tidak ingin ada wargayang ada diwilyah kota probolinggo dimasa saya seperti ini hidup sebatang kara, kepada masyarakat sekitarnya agar segera melapor kalau ada seperti itu, maka akan kami jemput dan kami bantu akan kebutuhannya, apa itu tempat tidur maupun kursi roda yang bagi lansia tidak bisa jalan.

Kita melaksanakan PPKM darurat ini dikarenakan lonjakan covid 19 ini cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Alhamdulillah setelah berlakukannya PPKM tanggal (10/7) yang terkonfirmasi positif 321 orang, sekarang Rabu (14/7) menjadi 248 orang.

Sehingga turun dan kami berharap teruss menurun setelah dilakukan penyekatan dan pemadaman lampu jalan di malam hari, tambahnya. [wap.adv]

Tags: