Ledakan Bondet Sebab Satu Orang Tewas dan Hancurkan Rumah

6-FOTO KAKI awi-hanafi1Situbondo, Bhirawa
Tim Gegana bersama Polres Situbondo memusnahkan bahan peledak (handak) berbahaya yang ditemukan di rumah Hafid, perakit bom ikan asal Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, pagi kemarin. Bahan peledak yang dimusnahkan meliputi 1,2 kg potasium, 1,2 kg clorat dan 1,2 kg tnt serta 3 kg bom ikan  siap ledak. Tak hanya itu petugas gabungan juga menghancurkan 5.000 butir detonator.
Dengan pengawalan ketat polisi, bahan peledak dengan total 4,5 kg ini dibawa ke lokasi lapangan tembak milik Polres, di Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo. Pemusnahan bahan peledak ini dilakukan dengan cara dibakar didalam lubang tanah dan ledakan dibagi menjadi lima kali ledakan. “Ini karena kekuatan ledakan sangat kuat,” tegas salah satu polisi, kemarin.
Waka Polres Situbondo, Kompol Hendria Lesmana mengatakan, pemusnahan bahan peledak ini dilakukan karena jika disimpan dikhawatirkan bakal meledak. “Ini menghindari agar supaya tidak meledak kalau disimpan di Mapolres,” tegas  Hendria Lesmana.
Sebelumnya bahan peledak ini ditemukan setelah peristiwa ledakan bom ikan di rumah perakit bom desa  Kilensari, Kec. Panarukan Situbondo. Perakit bom ikan bernama Hanafi alias Hafid itu tewas. Sementara anaknya yang berada didalam rumah hanya mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan tim medis. Usai kejadian polisi masih menyelidiki jaringan perakit bom ikan di Situbondo. Selain itu, polisi juga mendalami asal bahan peledak yang ditemukan sebanyak setengah kilo gram di rumah Hafid.
Informasi Bhirawa, Hanafi baru berhasil dievakuasi sekitar 15 menit kemudian, namun sayang nyawa korban tetap tak terlolong. Hanafi merenggang nyawa beberapa saat setelah tiba di RSU dr. Abdoerrahem Situbondo. “Hanafi mengalami luka cukup parah hampir disekujur tubuhnya, karena terkena serpihan bom ikan yang meledak,” ujar salah satu warga desa setempat.
Sementara anak korban bernama Rasyid selamat dari maut. Pasalnya, saat kejadian pemuda berusia 19 tahun itu sedang nonton di kamar depan. “Ledakan dahsyat ini terjadi saat Hanafi sedang merakit bom ikan. Dentuman suara ledakan yang mirip suara bom tersebut terdengar hingga radius 500 meter. Akibatnya separuh rumah korban beserta isinya hancur berantakan,” ujar warga lain.
Saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Panarukan, Rasyid anak korban mengaku, orang tuanya memang menjadi perakit bom ikan. Namun bom rakitannya itu tidak dipakai sendiri, melainkan dikirim ke luar daerah. “Biasanya bapak saya merakit bom ikan setiap menerima pesanan dari seseorang. Begitu selesai sudah pasti ada orang asal luar kota yang datang mengambil bom ikan ke rumah,” aku Rasyid.
Sementara itu, Kapolsek Panarukan AKP Supadi, mengaku masih mendalami ledakan di rumah perakit bom ikan tersebut. Berdasarkan keterangan dihimpun polisi, korban disebut-sebut menjual bom ikan hasil rakitannya ke daerah Pasuruan.
Di sisi lain, untuk memastikan penyebab terjadinya ledakan di rumah Hanafi, Polres Situbondo meminta bantuan tim laboratorium forensik (labfor) Polda Jatim. Tim labfor diterjunkan ke lokasi ledakan, di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, usai kejadian kemarin. Tim Labfor sekitar  dua jam lebih melakukan olah TKP. “Tim Labfor menemukan satu tas rangsel bahan peledak, seperti botasium, selongsong detonator serta serbuk hitam sejenis arang,” papar warga setempat.
Ternyata tak hanya Tim Labfor diterjunkan ke lokasi ledakan di rumah Hanafi, lima personel pasukan Gegana Polda Jatim juga ikut diterjunkan sore kemarin. Tim penjinak bom ini menyisir seluruh sudut rumah Hanafi, yang sudah hancur berantakan. Lokasi ledakan benar-benar dinyatakan steril, setelah Tim Gegana memastikan tidak menemukan sisa bahan peledak membahayakan. [awi]

Keterangan Foto : Rumah Hanafi, perakit bom ikan hancur di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo, setelah terjadi ledakan. Peristiwa ini langsung diteliti tim Labfot dan Tim Gegana Polda Jatim, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Tags: