Lestarikan Budaya Lewat Ajang Festival Panji Gunung

Arak-arakan Gunungan dalam Festival Panji Gunung.

Kota Kediri, Bhirawa
Kawasan wisata gua Selomangleng minggu (15/10)dipenuhi dengan pengunjung untuk menyaksikan pagelaran budaya di pelataran gua.
Pagelaran ini selain sebagai upaya peningkatan kunjungan wisatawan lokal maupun manca, juga sebagai upaya pelestarian budaya dan sejarah yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Kediri Nur Muhyar mengatakan  pagelaran budaya yang mengambil tema Panji Gunung ini adalah untuk mengajar kan pada masyarakat cara mengilhami nilai nilai keselarasan hidup bermasyarakat dengan menumbuhkan rasa kasih sayang pada sesama.
“Cara bagaimana menjaga kelestarian alam yang tidak lain sebagai bentuk rasa syukur” kata Nur Muhyar. Lebih lanjut, Panji Gunung ini adalah sebuah kisah yang memiliki nilai kearifan lokal yang bersumber dari pengembaraan tokoh Panji dan Sekartaji yang melalui rintangan dengan melewati Gunung, Bukit maupun Sungai untuk bersatu.
“Dari kisah itu mewariskan nilai-nilai keselarasan , bagaimana manusia mengelola alam dan memperlakukan alam beserta isinya” tandasnya.
Sementara dalam arak-arakan Panji Gunung ini peserta yang terdiri dari para seniman tari dari berbagai daerah dan dari luar negeri mengarak gunungan  ke Gua Selomangleng yang dimulai dari depan Monumen sejarah,dan selanjutnya gunungan yang isinya hasil bumi berupa sayur mayur tersebut di perebutkan oleh para pengunjung.
Usai melakukan arak arakan, para pengunjung dibuat terpukau oleh para seniman pengisi festival. Banyak suguhan tari yang dibawakan para seniman dari kolaborasi antara seniman lokal dan luar negeri ini mendapat aplouse dari pengunjung. Diketahui dalam festival Panji Gunung pemerintah Kota mendatangkan seniman dari Finlandia Sri Mara dan Meksiko Viktor Hugo, selain itu seniman dari Bali yang sangat populer Ayu Laksmi juga hadir untuk menyemarakan event tahunan ini. [van]

Tags: