Lilies dan Adinda Terima Penghargaan MAO KONI Surabaya

Ketua Panpel MOA, Arief Sosiawan, saat berdialog dengan Lilies, Adinda dan Ketua KONI Surabaya di Gedung KONI Surabaya, Minggu (20/2). [wawan triyanto]

Surabaya, Bhirawa
Setelah melalui pertimbangan matang dan seleksi ketat, akhirnya KONI Surabaya menetapkan Adinda Larasati Dewi Kirana peraih delapan emas, satu perak di PON Papua 2021 dan Lilies Handayani sebagai atlet dan pelatih terbaik yang akan menerima penghargaan di Malam Anugerah Olah Raga (MAO) yang digelar KONI Surabaya pada 22 Februari di Gedung Sawunggaling Pemkot Surabaya.
Selain itu, KONI Surabaya juga memberikan penghargaan untuk kategori Lifetime Achievement ke Ratu Renang Asia Tenggara, sekaligus pelatih renang Jatim Nanik Juliati Suryaatmadja yang memiliki prestasi diantaranya meraih 11 emas dan memecahkan 10 rekor nasional pada PON IX di Jakarta, 1977. Setelah itu juga memecahkan 6 rekor SEA Games Malaysia 1997 dan 3 rekornas.
Selain itu terpilih sebagai atlet terbaik, Adinda juga terpilih sebagai atlet yang berhasil memecahkan rekor terbanyak pada PON Papua 2021, yakni enam rekor. Sedangkan prestasi Lilies Handayani juga tidak kalah mocernya, saat menjadi atlet ia berhasil meraih medali perak pertama bagi Indonesia di Olimpiade Seol 1988 bersama Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani. Bahkan saat menjadi pelatih ia berhasil mengantarkan atletnya meraih juara SEA Games hingga berlaga di olimpiade.
Saat ditemui di Gedung KONI Surabaya, Minggu (20/2) Adinda mengaku masih banyak event yang kini menjadi targetnya, seperti SEA Games, Asian Games hingga Olimpiade. ”Target saya di olimpiade, tapi sebelumnya saya harus berprestasi di SEA Games dan Asian Games,” katanya.
Sedangkan Lilies juga masih memiliki impian yang cukup besar yakni bisa mengantarkan pemanah Indonesia meraih emas olimpiade. ”Sebenarnya di Olimpiade Tokyo lalu Indonesia memiliki peluang, tapi karena ada beberapa kendala emas itu lepas. Saya masih memiliki impian atlet kita meraih emas olimpiade,” katanya.
KONI Surabaya juga memberikan penghargaan untuk kategori Pendukung atau Penunjang Olah Raga di KONI Surabaya dan juga pengargaan untuk para mantan Ketua Umum KONI Surabaya.
Menurut Ketua KONI Surabaya, Hoslih Abdullah untuk menetukan atlet, pelatih terbaik pihaknya mengacu pada hasi PON Papua. ”Kami melihat hasil PON Papua,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia MOA, Arief Sosiawan mengatakan, MOA akan digelar di Gedung Sawunggaling Pemkot Surabaya dan sekaligus Pelantikan Pengurus KONI Surabaya 2021-2025. ”Acara itu akan dihadiri Wali KOta Surabaya dan pejabat lainnya,” katanya. [wwn.fen]

Tags: