Liponsos Surabaya Terkesan Mudah Keluarkan Hasil Tangkapan

6-Waria keluar dari Liponsos. geh (1)Surabaya, Bhirawa
Tidak sesuai dengan Standar Operasional prosedur(SOP) Wali kota Surabaya, Lingkungan pondok Sosial(Liponsos) melepas dua waria terjaring razia. Padahal menurut aturan hanya pihak keluarga yang berhak menjemputnya.
Pengamatan Bhirawa di UPTD Liponsos Keputih Surabaya, Senin(5/1), kedua Waria dengan nama Meme (bukan nama sebenarnya) yang terjaring di Jalan Irian Barat, dan Parma (bukan nama sebenarnya) yang terjaring razia di Bundaran Waru Surabaya Minggu lalu, dilepas begitu saja pada pihak yang bukan keluarga . Kedua Waria tersebut terjaring razia saat menjajakan diri pada pria hidung belang pada malam hari.
Pekerja Seks (PS) Waria ini dijemput oleh temannya yang juga waria tergabung dalam Persatuan Waria Kota Surabaya (Perwakos).  Ririn dengan nama asli Hariyono Waria asal Malang yang juga sebagai Kordinator wilayah Wonokromo-Bunderan Waru menyatakan pada Bhirawa, bahwa dirinya bersama teman warianya sudah ada deal-dealan sama pihak UPTD Liponsos Keputih.
” Kami sudah ada deal-dealan sama bu Sri dan bu Sonya. Bu Sri (Kepala UPTD Liponsos) pernah janji, pokoknya di sini gak usah pake surat apa-apa, jadi hanya ditahan paling lama empat hari,” ucap Ririn yang juga sebagai anggota Perwakos ini pada Bhirawa, Senin (5/1).
Ririn mengatakan, jumlah anggota Perwakos keseluruhan ada 950 Waria dari berbagai profesi. Dari profesi pekerja salon, pengamen, hingga pengusaha, serta pekerja seks (PS) di jalanan. ” Dari 950 Waria paling banyak pekerja seks jalanan,” tutur Ririn yang didampingi ketiga temannya sesama Waria.
Staf UPTD Liponsos, Alfa Virta yang menemui kedua anggota Perwosi itu sempat  mengatakan, meski waria sering bakti sosial (Baksos) di sini, tidak menutut kemungkinan bisa jemput temannya seenaknya jika terjaring razia. ” Berarti mbak-mbak ini melindungi prostitusi kan?,” tanyanya pada ketiga Waria ini.
Sesuai SOP Wali Kota, tambah Alfa, seluruh penghuni Liponsos harus pihak keluarganya yang menjemputnya. Kenapa Waria ada kesepakatan bisa diambil di Liponsos,” kalau WTS (Wanita Tuna Susila) kan harus keluarganya yang menjemputnya. Nah kalau Waria kok bisa?,” geramnya.
Alfa menyanyangkan, ketiga Waria ini yang menjemput temannya saat terjaring razia Minggu lalu. Kenapa Waria selalu mudah dan gampang keluarnya. ” Dipikir nanti kita main uang, kalau sampeyan ambil terus gak masalah, tapi yang jelek nanti image kita (Liponsos),” paparnya.
Namun tarik ulur ini ditangani oleh kepala  UPTD Liponsos Keputih, Sri Supatmi seusai memindahkan penderita Psikotik perempuan ke gedung baru menemui ketiga Waria tersebut. ” Yowes ayo rene ndang ditokno (yasudah ayo kesini cepat dikeluarkan,” tutur Sri kepada Waria yang menjemputnya.
Sri mengatakan, kenapa pemulangan Waria lebih mudah? Dirinya menyatakan, bahwa keluarga Waria juga pasti tidak mau menjemputnya. Apalagi Waria yang ada di sini rata-rata bukan warga Surabaya. ” Kami juga tidak bisa mencegahnya, karena Waria juga gak bisa mencegah kebutuhan seksnya. Kalau uang dia punya karena dia kan bekerja, kalau seks dia pasti butuh,” terangnya pada Bhirawa. (geh)

Keterangan Foto : Waria-keluar-dari-Liponsos.-geh-

Tags: