Lisdes Beroperasi, Ribuan Warga Nikmati Listrik

Kepala Disperindag dan ESDM Jember Drs. Achmad Sudiyono (pakai batik dan berpeci) saat melihat pengoperasian Lisdes Jaringan Tegangan Rendah (JTR) didusun Curahdamar Desa Sidomulyo Kec. Silo, beberapa waktu lalu.

Kepala Disperindag dan ESDM Jember Drs. Achmad Sudiyono (pakai batik dan berpeci) saat melihat pengoperasian Lisdes Jaringan Tegangan Rendah (JTR) didusun Curahdamar Desa Sidomulyo Kec. Silo, beberapa waktu lalu.

Jember, Bhirawa
Ribuan warga desa yang selama ini tidak pernah tersentuh oleh jaringan listrik PLN, kini sudah mulai bernafas lega. Pasalnya, program Listrik Desa (Lisdes) dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM kini sudah beroparasi. Dari 13 titik jaringan yang sudah dibangun, 9 titik jaringan yang sudah bisa dioperasionalkan.
“Sisanya (4 titik) yang berada di Kecamatan Ledokombo (2 titik), Jelbuk dan Arjasa (1 titik) akhir Mei ini sudah bisa dioperasionalkan. Kami hanya menunggu koordinasi dengan PLN Area Jember untuk mengoperasionalkannya,” tandas Kepada Disperindag dan ESDM Kab. Jember Drs. Achmad Sudiyono, saat melihat pengoperasional Jaringan Tegangan Rendah (JTR) di dusun Curahdamar  Sidomulyo  Kec. Silo beberapa waktu lalu.
Menarut Achmad pengajuan jaringan Lisdes ini berdasarkan pengajuan Kepala Desa untuk warganya yang belum tersentuh oleh jaringan listrik karena kondisi daerahnya yang sulit diakses oleh PLN. Atas dasar itu, melalui anggaran APBD 2014 kita programkan untuk pemasangan jaringan listrik baik Jaringan Tegangan Rendah (JTR) maupun Jaringan Tegangan Menengah (JTM).
“Alhamdulillah dari 13 titik yang direncankan,  tahun  ini bisa rampung secara keseluruhan. Kami hanya membangunkan jaringannya saja, kemudian tinggal warga mendaftarkan diri ke PLN untuk memasang meteran baru di rumah masing-masing,” terangnya pula.
Beroperasionalnya Lisdes di Dusun Curahdamar  Sidomulya sangat diharapkan oleh 50 KK  yang tidak tersentuh oleh jaringan PLN. Selama ini  mereka mengaku numpang aliran listrik ke pemilik meteran listrik yang jaraknya 100 meter lebih.
Dengan Lisdes ini, mereka tidak perlu lagi melakukan oloran kabel yang cukup membahayakan.” Selama ini saya numpang ke pemilik meteran dengan ngolor kabel sejauh 100-150 meter lebih dan voltasenya naik turun. Dengan jaringan ini, saya cukup senang, karena bisa menikmati listrik secara mandiri,” ujarnya Pak No salah seorang warga dusun Curahdamar saat ditemui Bhirawa kemarin.
Ia mengaku sudah ampra (mendaftarkan diri) ke PLN, Namun karena ada aturan baru bahwa untuk ampra 450 watt dan 900 watt harus mempunyai kartu miskin, bapak berputra 2 ini terpaksa ampra yang 1300 watt.” Sebetulnya, dengan 1300 watt terlalu besar bagi saya, tapi bagaimana lagi jika aturannya seperti itu,” ujar Pak No tersenyum. [efi]

Tags: