Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, saat memberikan pengarahan kepada Lurah, Kades, dan Keoala SKPD dalam rapat di Balai Kota Batu.
Kota Batu, Bhirawa
Para Lurah dan Kepala Desa (Kades) di Kota Batu dituntut tidak hanya giat dalam mengajukan pencairan anggaran. Tetapi mereka juga harus memiliki kemampuan dalam memotret kondisi wilayahnya dan membuat pemetaan permasalahan yang dihadapi warganya. Tuntutan ini disampaikan langsung Walikota Batu, Eddy Rumpoko, dalam pertemuan bersama para Kepala SKPD di Balaikota Batu.
“Saya ketika didatangi Lurah dan Kepala Desa, selalu saja yang dibahas mengenai pencairan anggaran terus. Padahal bukan itu yang saya harapkan dari para Lurah dan Kades,”ujar ER, panggilan akrab Eddy Rumpoko, Selasa (27/9).
Kepada para Lurah, katanya, harus bisa menjadi contoh bagi Kades dalam hal membuat potret wilayahnya. Maksudnya, mereka harus bisa memetakan permasalahan yang tengah dihadapi warga yang ada di wilayahnya. Misalnya, pemetaan warga miskin, pengangguran, kondisi kesehatan, ataupun kebutuhan pendidikan.
Setelah membuat pemetaan, lanjut ER, para Lurah ini juga harus mampu membuat konsep penanganan atas kendala atau masalah yang dihadapi warganya.
“Jadi laporan seperti ini yang saya minta dari para Lurah,”tegas ER yang tak ingin mendapatkan laporan secara umum dari Bappeda saja. Dengan ketidakmampuan Lurah ini, Walikota menjadi geram ketika dirinya didatangi Lurah hanya untuk pencairan anggaran saja. Demikian pula dengan para Kades yang sangat giat dalam mengurus pencairan Dana Desa (DD).
Ke depan, Walikota meminta agar semua Desa terus memperbaiki RPJMD dengan memasukkan permasalahan maupun capaian terbaru dari Desa tersebut. Hal ini harus dilakukan Kades bersama BPD agar Walikota selalu mendapatkan laporan terbaru dari kondisi warganya.
Tugas yang sama juga diberikan Wali Kota kepada para Lurah. Bahkan Walikota dengan tegas mengancam akan mengganti Lurah yang tidak bisa menjalankan tugas dan fungsinya di atas.
“Kalau Lurahnya tidak mampu, ya pasti akan saya ganti,”pungkas ER. [nas]
