Madrasah Bukan Lembaga Pendidikan Kelas Dua

Menteri agama (Meneg) Republik Indonesia, H. Lukman Saifuddin didampingi Bupati Tuban, H. Fathul Huda dan Kakanwil Kemeng Jatim Mahfudh Shodar,Mag saat memencet tombol dibuka-nya kegiatan Aksioma ke-9 di Alon-Alon Kabupaten Tuban kemarin lusa.  (Khoirul Huda/bhirawa)

Menteri agama (Meneg) Republik Indonesia, H. Lukman Saifuddin didampingi Bupati Tuban, H. Fathul Huda dan Kakanwil Kemeng Jatim Mahfudh Shodar,Mag saat memencet tombol dibuka-nya kegiatan Aksioma ke-9 di Alon-Alon Kabupaten Tuban kemarin lusa. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Menteri agama (Menag) Republik Indonesia, H. Lukman Saifuddin mempertegas, bahwa madrasah yang merupakan lembaga pendidikan ada berada di bawah naungan kementerian agama tidaklah sebuah lembaga pendidikan kelas dua yang selama ini menjadi image di tengah masyarakat luas.
Lebih lanjut Meneg juga menyampikan, bahwa madrasah berdiri dan tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat demi mengembangkan sumber daya manusia yang Islami. Saat ini Madrasah tumbuh dengan pesat seiring perkembangan zaman, Ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan saat ini mengalami lompatan yang luar biasa dalam perkembangan pendidikan nasional.
“Kita dapat melihat betapa madrasah telah banyak memberikan kontribusi pada lingkungan sosial masyarakat. Hal ini adalah fakta historis yang tidak bisa dilupakan, bukanlah riya (menyombongkan diri), akan tapi bentuk dari tahaddus binnikmah,” kata Meneg H. Lukman Saifuddin saat membuka Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat MA ke-9 di alon-alon Kabupaten Tuban (8/5) lalu.
Pada sempatan tersebut Meneg juga menyoroti banyaknya tawuran pelajar, seks bebas dikalangan pelajar, berkembangnya gerakan ekstrim yang mengatas namankan ISIS yang menebarkan ajaran kekerasan. Oleh karenanya, ia menghimbau agar selalu waspada serta merasa sedih melihat orang Islam yang mudah berbuat anarkis, dan berbuat kekerasan.
“Dengan momentum Aksioma ini, selain ajang olah raga dan seni, kiranya dapat berfungsi juga sebagai olahrasa, makna strategis dalam membentuk siswa yang berprestasi dan kompetitif, Madrasa untuk Indonesia, bebas dari tawuran, seks bebas, ajaran-ajaran ekstrim,” harap Menag.
Semenatara Kakanwil Kemeng Jatim Mahfudh Shodar,MAg yang juga dihadiri Bupati Tuban H. Fathul Huda bersama Wabub mengungkapkan bahwa kegiatan Aksioma ke-9 Madrasah Aliyah ini berlangsung selama 4 hari mulai dari tanggal 8-12 Mei 2015 di Bumi Wali, Tuban, dan mengusung tema “Dengan Aksioma ke- 9 Madrasah Aliyah Se Jawa Timur, kita tingkatkan prestasi dan jiwa nasionalisme yang didasari Akhlaqul karimah. [hud]

Tags: