Magang ke Jepang, 4 Siswa Terima Gaji Rp17 Juta

Kasek SMK Negeri 1 Banyuputih Sigit Hindarum SPd MPd bersama Kasi SMK Cabdindik Bondowoso Imam Anshori serta Mr Machida saat acara sosialisasi dan seleksi magang ke Jepang. [sawawi]

Prestasi SMKN 1 Banyuputih Situbondo
Situbondo, Bhirawa
SMKN 1 Banyuputih Kabupaten Situbondo atau dikenal dengan sebutan SKANSABA kini mengusung ikon selangkah lebih maju. Betapa tidak, disaat sekolah kejuruan lain sedang intens mempersiapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) namun sekolah kejuruan yang terletak di lingkungan pondok pesantren Assalam ini berhasil melakukan seleksi magang ke Negeri Matahari Terbit, Jepang. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan bagi masyarakat Kota Santri Situbondo.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Sigit Hindarum SPd, MPd mengatakan, program magang merupakan salah satu bentuk kerjasama (MoU) antara SMK Negeri 1 Banyuputih dengan PT Semesta Indah Indonesia (SEII). Nah, ujar Sigit, mengacu pada MoU tersebut disepakati sebuah proses seleksi magang yang dipimpin langsung oleh Mr Machida dari Jepang. “MoU ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Banyuputih sebelum siswa mengikuti UNBK. Hasilnya 4 orang siswa yang sedang mengikuti UNBK dinyatakan lulus seleksi magang ke Jepang. Keberhasilan ini menyusul 4 orang kakak kelas yang terlebih dahulu berangkat magang ke Jepang,” sebut Sigit.
Masih kata Sigit, proses pemberangkatan magang 4 siswa ini dilakukan setelah siswa menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran di SMKN I Banyuputih Situbondo. Sehingga, terang mantan Kepala Sekolah SMN 1 Pakem Bondowoso itu, nanti disaat siswa lain menunggu pengumuman kelulusan, 4 orang siswa yang telah dinyatakan lulus seleksi ini sudah bisa mengikuti training bahasa Jepang. “Ke-empat siswa ini nanti sudah siap untuk diberangkatkan ke Jepang,” tutur Sigit.
Sigit menegaskan, proses seleksi magang ke Jepang ini murni gratis alias siswa tidak ditarik biaya apapun sejak proses awal hingga berangkat dalam mengikuti program magang kerja. Bahkan, terang Sigit, para siswa yang lolos seleksi akan memperoleh gaji sekitar ± 14 ribu Yen (setara Rp 16-17 juta/bulan). “Selain itu para siswa berprestasi ini juga akan mendapatkan sertifikat magang kerja yang nanti bisa dipakai untuk melamar kerja di perusahaan perusahaan Jepang yang ada di Indonesia,” papar Sigit.
Disisi lain, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kehumasan, Juanita J menambahkan, saat ini SMK Negeri 1 Banyuputih Situbondo berhasil membuat terobosan gemilang. Satu diantaranya, kupas Juanita, SMKN 1 Banyuputih bersama Bank Jatim berhasil membuat laboratorium mini banking. Program ini, sebut Juanita, akan dijadikan sebagai sarana praktik kerja siswa. laboratorium mini banking ini yang beroperasi layaknya seperti bank pada umumnya. Dalam prakteknya, sebut Juanita, para siswa akan diberi tugas secara bergantian untuk menjadi teller dan customer service serta seorang marketing. “Nanti diharapkan setelah lulus, siswa sudah terlatih dan siap kerja menyongsong era globalisasi,” pungkas guru yang akrab di sapa JJ itu.

Target Jadi Ikon SMKN Pencetak Wirausaha Sejati
Selain sukses merealisasikan kerjasama dengan perusahaan Jepang, rupanya keluarga besar SMKN 1 Banyuputih Situbondo tidak cukup puas dalam meraih sebuah prestasi. Sekolah kejuruan yang ada di wilayah Situbondo ujung timur itu kini mulai melebarkan kerjasama dengan berbagai perusahaan besar yang ada di wilayah pantura Provinsi Jawa Timur. Misalnya saja menjalin kerjasama dengan perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Banyuwangi, Jember, Probolinggo dan Pasuruan. Dengan adanya jalinan kerjasama yang baik ini, lulusan SMKN 1 Banyuputih tak harus menunggu lama saat mencari pekerjaaan dan bahkan langsung diterima bekerja saat mengikuti pelaksanaan PKL (Praktek Kerja Lapangan).
Menurut Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Banyuputih, Sigit Hindarum SPd MPd, saat ini lembaga pendidikan yang ia pimpin memiliki lima kompetensi keahlian. Diantaranya, sebut Sigit, keahlian bidang Teknika Kapal Penangkap Ikan; Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian; Tata Busana; Teknologi Komputer dan Jaringan; Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Saat ini, urai Sigit, sekolah SMKN 1 Banyuputih juga memiliki fasilitas yang lengkap dan cukup bersaing dengan sekolah kejuruan lainnya.
“Luas lahan SMKN 1 Banyuputih kini sekitar 20.000 m2,” tutur Sigit.
Sementara itu, Wakasek Kehumasan SMKN 1 Banyuputih Juanita J menandaskan, untuk meningkatkan kualitas kini pendidikan kini SMKN 1 Banyuputih juga ditunjang berbagai fasilitas yang cukup lengkap sehingga mampu menopang proses kegiatan belajar mengajar (KBM) sehingga dapat berjalan dengan lancar. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki SMK Negeri 1 Banyuputih diantaranya, sebut Juanita, 15 ruang kelas; 2 ruang praktik TKPI; 2 ruang praktik APHP; 2 ruang praktik TB; 2 ruang praktik TKJ dan 1 ruang praktik AKL.
“Ke depan kami (SMKN I Banyuputih, red) menargetkan menjadi salah satu icon SMK unggulan yang mampu mengantarkan anak didik menjadi wirausaha -wirausahawati yang mandiri dan berprestasi,” pungkas Juanita. [awi]

Tags: