Mahasiswa 12 Negara Belajar Aksara Jawa Secara Virtual

Se-Won dari Daegu Health Collage Korea menunjukkan hasil belajar menuliskan nama panggilannya dalam huruf aksara jawa.

Online Summer Program, Ajang Belajar Seni dan Pengenalan Budaya
Surabaya, Bhirawa
Ratusan mahasiswa asing dari 12 negara mengikuti Javanese Calligraphy. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian Online Summer Program 2021 yang diadakan Universitas Surabaya (Ubaya). Peserta dari beragam universitas terkemuka di dunia tersebut belajar menulis aksara Jawa secara virtual.
Dua belas negara tersebut terdiri dari mahasiwa di Asia, Afrika dan Amerika. Diantaranya yakni Filipina, Malaysia, Vietnam, Thailand, Laos, Korea, Republik Tiongkok, India, Bangladesh, Kenya, Amerika Serikat dan Indonesia. Sebanyak 625 mahasiswa asing ini mengikuti pengenalan dan belajar kesenian serta budaya Indonesia selama lima hari kedepan.
Direktur Kerjasama Kelembagaan Universitas Surabaya (DKK Ubaya), Adi Prasetyo Tedjakusuma mengungkapkan kegiatan ini merupakan wujud konsistensi pelaksanaan program Mobility Without Movement yang telah dicanangkan Ubaya untuk tetap menjalankan program mobilitas mahasiswa di tengah pandemi Covid-19. Dikemas lebih menarik dan interaktif dengan memanfaatkan teknologi sehingga mahasiswa dari berbagai negara dapat mengikuti kelas tanpa harus hadir secara fisik ke kampus.
Sesuai dengan tema yang diusung, selama lima hari mahasiswa asing mempelajari beragam materi mengenai industri kreatif di masa pandemi Covid-19 yang berkaitan dengan kesenian serta kebudayaan di Indonesia. Salah satunya yaitu sesi Javanese Calligraphy.
“Pemilihan tema ini sejalan dengan keyakinan pemerintah Indonesia bahwa sektor industri kreatif merupakan salah satu sektor yang dapat bertahan di tengah pandemi. Karena itu kami rasa perlu untuk mengekspos sektor ini,” tuturnya.
Adi sapaan akrab Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya ini melanjutkan jika sektor industri kreatif tidak lepas dari budaya dan kearifan lokal Indonesia. Oleh sebab itu, Javanese Calligraphy melalui tulisan aksara Jawa dipilih untuk menunjukkan hal tersebut.
“Pada sesi javanese calligraphy, mahasiswa asing diajarkan cara membaca dan menulis 20 huruf aksara Jawa atau biasa disebut Hanacaraka atau aksara Carakan beserta pasangannya (sandhangan),” jelasnya.
Selanjutnya, peserta Ubaya Online Summer Program 2021 mencoba menulis nama panggilan mereka masing-masing dalam huruf aksara Jawa. Materi Javanese Calligraphy dibawakan oleh Dosen Fakultas Industri Kreatif (FIK) Ubaya yaitu Christabel Annora Paramita Parung dan Florentina Tiffany.
Christabel Annora Paramita Parung mengatakan aksara Jawa merupakan salah satu aksara tradisional nusantara yang perlu dilestarikan dan diperkenalkan kepada dunia.
“Semoga sesi kelas ini memberikan pengalaman yang baik sehingga mereka menjadi tertarik untuk terus belajar aksara Jawa dan mengenalkannya kepada teman-teman di negara mereka masing-masing,” sambungnya.
Tidak hanya mengajarkan tulisan aksara Jawa, Ia juga menceritakan secara singkat asal mula atau sejarah tulisan aksara Jawa kepada para peserta. Di mana tulisan aksara Jawa erat kaitannya dengan legenda Aji Saka seorang kesatria Jawa Tengah dari Majethi. Konon menurut legenda, tulisan aksara Jawa ini ada untuk mengenang kesetiaan kedua abdinya yaitu Dora dan Sembada.
“Setiap baris aksara Jawa memiliki bunyi yang mengandung arti. Pada baris pertama, berbunyi ha-na-ca-ra-ka yang berarti ana utusan (ada utusan). Baris berikutnya, berbunyi da-ta-sa-wa-la yang berarti padha kekerengan (sama-sama menjaga pendapat),” jelasnya.
Selanjutnya, sambung dia berbunyi pa-dha-ja-ya-nya yang berarti padha digdayané (sama-sama sakti). Baris terakhir, berbunyi ma-ga-ba-tha-nga yang berarti padha dadi bathangé (sama-sama menjadi mayat atau mati).
Dalam kegiatan ini, peserta juga diajak berkeliling melihat kampus Ubaya secara virtual dalam sesi Ubaya Virtual Campus. Mahasiswa asing tidak hanya mendapat bekal terkait kesenian dan budaya Indonesia berupa tulisan aksara Jawa saja. Namun mereka juga mengenal dan mengetahui beragam keindahan alam, makanan nusantara hingga destinasi wisata bersejarah di sesi Wonderful Indonesia and Pesona Surabaya. Sedangkan materi lain terkait industri kreatif mereka dapatkan saat sesi Packaging Structure dan Surface Pattern Making.
Disamping itu, mahasiswa asing berkesempatan untuk mempelajari bahasa Indonesia yang umum digunakan dalam percakapan sehari-hari pada sesi Indonesian Language Class. Terdapat pula sesi kelas yang lain yaitu Indonesian Economy: How It Deals With The Pandemic dan The Covid-19 Pandemic In Indonesia: The Past And Present.
“Semoga kegiatan Ubaya Online Summer Program 2021 dapat bermanfaat, memberikan wawasan sekaligus pengalaman yang menyenangkan dalam mengenal kesenian dan kebudayaan yang ada di Indonesia,” pungkas Adi. [ina]

Tags: