Universitas Brawijaya Malang kembangkan kampus di wilayah Malang Selatan, Kec Kepanjen, Kab Malang. [cahyono]
281 mahasiswa baru dari angkatan pertama Magister Ilmu Hukum PSDKU di Jakarta Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) mengikuti Orientasi Pendidikan (Ordik).
Kegiatan Ordik dari program pendidikan hasil dari kerjasama Mahkamah Agung Republik Indonesia (RI) ini digelar secara daring, Sabtu (27/4) kemarin.
Para mahasiswa calon-calon hakim ini pun telah resmi memulai perjalanan akademik yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan di bidang hukum.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Dr. Aan Eko Widiarto S.H., M.Hum., menekankan pentingnya kerjasama antara lembaga pendidikan tinggi dan lembaga peradilan.
“Tujuannya mencetak sumber daya manusia yang berkualitas di bidang hukum. Kerjasama ini sebagai langkah progresif dalam menghadirkan pendidikan hukum yang relevan dengan kebutuhan zaman serta mempersiapkan calon-calon pemimpin di ranah peradilan,”ujarnya.
Ordik Magister Ilmu Hukum PSDKU di Jakarta menjadi wadah bagi para mahasiswa dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Mahkamah Agung RI. Di sini, mereka dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang hukum. Dengan dukungan tenaga pengajar yang berkualitas dan kurikulum terkini, diharapkan para mahasiswa mampu menjadi agen perubahan positif dalam sistem peradilan di Indonesia. “Semoga perjalanan akademik mereka penuh prestasi dan kontribusi!,”tambahnya.
Dengan dimulainya program ini, diharapkan akan lahir generasi baru ahli hukum yang tidak hanya mampu berperan sebagai praktisi, tetapi juga sebagai pemikir dan pembela keadilan dalam masyarakat.
“Ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan cita-cita akan sistem peradilan yang lebih adil dan transparan di Indonesia,” paparnya.
Ordik ini dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Turut hadir pula Kepala BSDK Bambang Hery Mulyono, S.H., M.H., dan Kapusdiklat Teknis Peradilan Syamsul Arief, S.H. [mut.ina]
