Mahasiswa Harus Tetap Kembangkan Fungsi Kontrol

2-Gubernur Soekarwo saat menyampaikan paparannya soal ekonomi kerakyatan menuju kesejahteraan sebelum membuka Kongres Nasional (Mahasabha) MHDI di Untag Sby.Pemprov Jatim, Bhirawa
Mahasiswa harus tetap kritis memberikan kontrol ata kebijakan pemerintah termasuk masalah ekonomi sosial dan budaya yang sedang berkembang di masyarakat. Permintaan ini disampaikan Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo pada peserta Mahashaba IX Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia(KMHDI) ,kemarin.
“Mahasiswa harus memberikan kontrol kepada pemerintah terhadap segala kebijakanĀ  yang akan dilakukan agar masyarakat terlindungi dari derasnya arus liberalisasi yang masuk. Pemerintah harus hadir didalam kelemahan-kelemahan di dalam liberalisasi. Dan pemerintah harus membela terhadap masyarakat yang kalah di dalam persaingan pasar,” ujar Gubernur saat membuka konggres nasional mahasiswa Hindu Dhjarma di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Kamis (28/8).
Dalam diskusi yang bertemakan “Menggadang Pemimpin Negarawan”, Pakde Karwo berpandangan bahwa pemimpin negarawan harus mampu membela masyarakat kecil yang kalah dalam persaingan pasar. Negara harus hadir untuk melindungi masyarakat yang berada di kelompok bawah.
“Masyarakat harus diberikan ruang publik untuk menyampaikan aspirasinya. Pemerintah harus mengintervensi masyarakat kelas bawah dengan cara memberikan ruang publik. Untuk itu, saya meminta mahasiswa untuk terus mengembangkan fungsi kontrolnya agar tetap kritis dan peka terhadap permasalahan bangsa,” imbuh Pakde Karwo sapaan akrabnya yang diiringi oleh tepuk tangan mahasiswa Hindu.
Pakde Karwo juga menitipkan kepada mahasiswa Hindu untuk terus menggelorakan Aku Cinta Indonesia (ACI). Mahasiswa harus berjuang di dalam mengelorakan ACI dengan cara melawan produk barang dan jasa asing dengan cara memperkuat produk dalam negeri.
Menghadapi Pasar Bebas Asean Economic Comumunity (AEC) 2015, Pakde Karwo menegaskan, bahwa Jatim telah siap dalam menghadapinya. Tahun 2012, PDRB Jatim mencapai 1.1001,72 dan pada tahun 2013 meningkat sebesar 1.136,33.
Dari jumlah tersebut, kinerja perdangangan antar pulau meningkat pesat. Pada semester I tahun 2014 Jatim mengekspor sebanyak Rp. 199,670 trilliun dan mengimpor sebanyak Rp. 157.341 trilliun. Artinya, terdapat surplus perdagangan sebesar Rp. 28, 415 trilliun dari perdagangan antar pulau.
Saat ini, jumlah UMKM di Jatim sebanyak 6.825.931 mampu menyerap tenaga kerja sebesar 11.117.439. Dari jumlah tersebut terdiri dari usaha kecil sebanyak 3,84, menengah 0,45 dan mikro 94,71 persen. “Kami akan terus menstandarisasi produk barang dan jasa yang akan masuk keĀ  Jatim,” imbuhnya.
Diharapkan, mahasiswa dapat berperan aktif menghadapi AEC 2015. Mahasiswa harus memanfaatkan peluang yang ada dan meningkatkan kapabilitas diri agar bisa menjadi SDM berkeahlian yang dapat bersaing di era global.
Sementara itu, Ketua PP KMHDI I Kadek Adiawan sependapat dengan Pakde Karwo dalam menilai pemimpin yang negarawan. Ia menegaskan, bahwa pemimpin yang memiliki jiwa kenegarawan harus memiliki karakter, sifat dan perilaku secara negarawan yang tidak mementingkan kepentingan golongan maupun pribadi.
Kongres ini memberikan arti kepada kader agar kelak dapat mencetak dan menciptakan seorang pemimpin yang memiliki sifat negarawan. “Tidak penting bagi kader kami menjadi apa, akan tetapi terlebih bagaimana kader KMHDI bisa bermanfaat bagi ummat, bangsa dan negara,” tutupnya. [iib .tam]

Keterangan Foto : Gubernur-Soekarwo-saat-menyampaikan-paparannya-soal-ekonomi-kerakyatan-menuju-kesejahteraan-sebelum-membuka-Kongres-Nasional-Mahasabha-MHDI-di-Untag-Sby.

Tags: