Mahasiswa IKMIT Dibekali Wasbang Kodim 0815 Mojokerto

Tampak dalam foto segenap mahasiswa tergabung dalam ikmit dengan seksama mengikuti penjelasan dari pemateri soal wawasan kebangsaan

Mojokerto. Bhirawa.
Sebanyak 75 mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Mahasiswa Indonesia Timur ( IKMIT ) Institut Agama Islam KH.Abdul khalim Kembang belor Pacet Kabupaten Mojokerto.dibekali wasbang oleh Kodim 0815 Mojokerto.
Pembekalan mahasiswa yang berasal dari Papua. Maluku. Papua barat. NTT dan Sulawesi ini mengambil tempat di Vila Pangestu Trawas Mojokerto.
Pasi Inteldim 0815 Kapten inf. Benny irawan AMd.sang pembawa materi kepada bhirawa senin 2/12/2019 antara lain mengatakan, jika Pemahaman wawasan kebangsaan bagi masyarakat khususnya generasi muda sangat penting dilakukan dengan tujuan untuk membentuk generasi muda yang berkarakter.
Dalam hal ini, Kodim 0815 Mojokerto bekerjasama dengan Pemkab, Pemkot dan Instansi terkait termasuk kalangan dunia pendidikan, melalui kegiatan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara.
Sebagai realisasinya seperti yang kami lakukan kemarin, membekali materi wawasan kebangsaan (Wasbang) bagi puluhan mahasiswa Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) di Vila Pangestu Trawas Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Mahasiswa Indonesia Timur (IKMIT) tersebut berasal dari Papua, Papua Barat, NTT, Maluku dan Sulawesi. Pembekalan materi Wasbang bertajuk “Bela Negara Dalam Upaya Menciptakan Ketahanan Nasional Guna Menjaga Keutuhan NKRI”.
Kami menjelaskan tentang definisi bela negara sebagaimana diatur dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3), bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara,”. Bela negara juga termaktub dalam UU RI Nomor 3 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang Pertahanan Negara.
“Upaya Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai kecintaannya kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara”.
“Nilai -nilai bela negara meliputi cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan memiliki kemampuan awal bela negara,” jelas pasiintel.
Lebih lanjut ditambahkan Pasiintel
Penerapan bela negara di lingkungan masyarakat bisa dilakukan melalui meningkatkan kegiatan gotong royong dan semangat persatuan dan kesatuan, menjaga keamanan lingkungan, membantu dalam penanggulangan bencana alam dan lain-lain.
Demikian juga tentang ketahanan nasional, dan upaya untuk mengantisipasi timbulnya faham radikal dan terorisme.
Mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) tentunya harus berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara melalui kegiatan atau hal positif di segala lini kehidupan yang endingnya mampu memajukan dan mengharumkan bangsa dan negara,” jelas pasiintel.(min)

Tags: