Mahasiswa Tuntut Mundur Kadisparbudpora Sumenep

Puluhan mahasiswa saat melakukan aksi unjuk rasa di kantor Disparbudpora Sumenep

(Dinilai Gagal Kelola Pariwisata)
Sumenep, Bhirawa
Sebanyak tiga organisasi mahasiswa yakni Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya), Lingkar Studi Angkatan Muda (Laksamuda) dan Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlemen (Gempar) melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep. Mereka menuding, kepala Disparbudpora gagal mengelola destinasi wisata yang ada di Kabupaten ujung timur Pulau Madura ini.
Koordinator aksi, Bisrie mengatakan, kepala Disparbudpora Sumenep layak mundur karena selama menjabat pimpinan selama setahun lebih ini belum mampu mengembangkan destinasi wisata di Sumenep. Padahal, Visit Year 2018 sudah didepan mata, namun sejumlah objek wisata yang hendak dijual tersebut belum tersentuh secara maksimal, bahkan banyak fasilitas yang harus ditingkatkan tapi belum sama sekali tersentuh. “Disparbudpora sebagai instansi yang bertanggung jawab atas peningkatan destinasi wisata di Sumenep, tapi selama ini ternyata tidak ada perkembangan, padahal sebentar lagi sudah masuk visit year 2018,” kata Bisrie, Kamis (19/1).
Bisrie juga menilai, Disparbudpora amburadul dalam merencanakan program dan tidak mampu membuat akur budayawan dan seniman Sumenep sebagai corong pengembangan yang terlibat langsung untuk pengembangan pariwisata.
Selain itu, kemampuan menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar objek wisata masih minim sehingga penyediaan jasa traveling tidak bisa terpenuhi. “Potensi masyarakat disekitar objek wisata sebenarnya harus dimanfaatkan, selain memebuhi kebutuhan wisatawan juga meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” ucapnya.
Sumenep memiliki banyak potensi destinasi wisata yang relatif besar, namun selama ini kurang dibarengi dengan keinginan besar oleh para pemangku kekuasaan. Akibatnya, peningkatan infrastruktur disejumlah objek wisata masih kurang. Selain itu, penyediaan sumber daya manusia yang mampu menggarap potensi tersebut masih terabaikan.
“Kalau memang kepala Disparbudpora Sumenep tidak mampu lebih baik mundur dari jabatannya dan segera rombak struktur birokrasi internal Disparbudpora, karena masih banyak orang yang mampu mengembangkan potensi wisata Sumenep ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disparbudpora Sumenep, Sufiyanto mengatakan, saat ini pihaknya sedang membuat desain pariwisata dan sudah memetakan potensi destinasi wisata yang ada. Terkait dengan tudingan program yang amburadul, pihaknya mengaku sudah mengajukan program sesuai RPJMD. “Program kami diajukan berdasarkan RPJMD yang ada, menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang tertera dalam RPJMD tersebut. Jadi, tidak mungkin keluar dari kebutuhan publik,” tegas Sufiyanto.
Pihakna juga mengku telah menggandeng sejumlah elemen dalam mengembangkan potensi wisata yang ada. “Disetiap objek wisata, kami sudah membentuk Pokdarwis. Selain itu, kami sudah dua kali bertemu dengan budayawan dan seniman untuk memformat wisata Sumenep kedepan,” tuturnya. [sul]

Tags: