Mahasiswa Umaha Olah Markisa Jadi Penyembuh Diabetes

Para mahasiswa Umaha sedang membuat pudding dari markisa, di Balai Desa Jatikalang Krian, Sidoarjo.

Sidoarjo, Bhirawa
Belasan mahasiswa Universitas Ma’arif Hasim Latih (Umaha) Sidoarjo telah melakukan riset dan penelitian terhadap buah markisa, untuk dijadikan olahan makanan yang sehat bagi manusia. Mereka berinovasi mengelolah buah markisa menjadi berbagai jenis makanan untuk penyembuhan penderita diabetes.
Ide awal inovasi pengolahan buah markisa tersebut, karena banyaknya warga di Desa Jatikalang Krian Sidoarjo tidak bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Mereka menanam buah markisa tapi tidak dimanfaatkan dengan benar. Melihat kondisi tersebut, akhirnya belasan mahasiswa Umaha yang berlokasi di Desa Ngelom, Kecamatan Sidoarjo mencoba berinovasi membantu warga untuk bisa memanfaatkan markisa dengan benar, untuk kesehatan bagi manusia.
Salah satu mahasiswi Umaha, Dita Wahyu Anggraini mengatakan kalau markisa ini merupakan buah yang mengandung getah sangat berbahaya. Getah tersebut sangat berbahaya bagi manusia jika langsung dikonsumsi secara langsung. Namun berkat temuan dan penilitian kami bersama teman-teman, buah markisa ini bisa kami olah menjadi berbagai jenis makanan yang menarik dan lezat. Mulai dari pudding, minuman sirup, permen hingga bisa juga kami buat krispy.
Menurunya, proses pembuatan olahan makanan buah markisa ini pun terbilang sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh siapapun. Misal, untuk pembuatan permen, buah markisa di ini dipotong-potong sesuai ukuran yang diperlukan, dan diambil terlebih dahulu isi buahnya, kemudian dicampur dengan takaran gula sesuai keinginan selanjutnya tinggal direbus hingga mendidih. Sedangkan untuk sisa kulit buah markisa, bisa dimanfaatkan menjadi olahan krispy yang gurih dan renyah.
“Kulit markisa dipotong-potong sesuai ukuran keinginannya, lalu dicampur dengan air kapur sirih, yang tujuannya menghilangkan getah yang sangat pahit itu. Karena mengandung antioksida tinggi sehingga baik untuk penderita diabetes,” jelas Dita Wahyu, kemarin (4/9).
Kemudian, kulit buah markisa dicampur telor dengan tepung terigu, selanjutnya digoreng hingga kering dan menghasilkan rasa renyah dan gurih. “Rasa krispy kulit buah markisa tidak kalah gurihnya dengan crispy-crispy pada umumnya. Namun kelebihannya bisa menyembuhkan penyakit diabetes,” katanya.
Sementara itu, untuk membuat sirupnya yang sudah jadi, juga bisa dimanfaatkan kembali untuk dijadikan puding buah markisa. “Cukup sirup buah markisa dicampur dari bahan pengeras makanan seperti pudding, susu, agar-agar dan gula pasir, kemudian direbus sampai mendidih,” terang Dita Wahyu.
Melihat kreatifitas dan inovasi dari mahasiswanya, pihak pembimbing akan membuat hak paten, label untuk olahan makanan dari bahan buah markisa. “Sedangkan untuk pengembangannya, pihak kampus dan desa akan bekerjasama dalam pengolahan buah markisa,” jelas Nur Afifah selaku dosen pembimbing. [ach]

Tags: