Mahasiswa Universitas Mulawarman Samarinda Kaji Manajemen Pemkot

Sekitar 53 mahasiswa semester 6 jurusan Pemerintahan Integratif dari Universitas Mulawarman Kalimantan Timur belajar manajemen pemerintahan di Siola Surabaya, Selasa (6/3). [andre/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Banyaknya prestasi yang ditorehkan oleh Pemkot Surabaya kian menjadi magnet bagi instansi, organisasi, dan lembaga lain untuk berkunjung ke Surabaya.
Sekitar 53 mahasiswa semester 6 jurusan Pemerintahan Integratif dari Universitas Mulawarman Kalimantan Timur belajar manajemen pemerintahan di Siola Surabaya, Selasa (6/3).
Kunjungan mahasiswa Universitas Mulawarman kali ini untuk menggali lebih dalam ilmu pembangunan struktur dan pembangunan sistem informasi di kota yang terkenal dengan smart city ini.
Mereka langsung dipandu oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya Antiek Sugiharti di Koridor Co Working Space ex Siola.
Kepala Dinas Kominfo Kota Surabaya ini menyampaikan sistem smart city yang diterapkan Pemkot Surabaya merupakan hasil dari sistem pelayanan dan sistem pemerintahan elektronik (e-Government) yang telah ditetapkan oleh Wali Kota Surabaya sejak 9 tahun silam.
Antiek menjelaskan garis besar dari e-Government yang terdiri dari beberapa sistem dan aplikasi baik untuk pengelolaan daerah dan pelayanan masyarakat.
”Salah satunya adalah teknis e-Payment, program ini dinilai lebih efisien, cepat, mudah dan transparan karena dengan sistem elektronik dalam hitungan detik seluruh berkas sudah dapat diterima langsung oleh OPD yang bersangkutan,” jelasnya.
Ditanya mengenai sistem dan cara mengubah mindset agar para pegawai melek teknologi, Antiek menjelaskan semua Aparat Sipil Negara (ASN) wajib hukumnya untuk belajar teknologi.
”Mau tidak mau, suka tidak suka. Harus ikut sistem yang baru. Kalau tidak mau maka akan ketinggalan dan akan tersisihkan, karena seleksi alam,” ujar Antiek.
Dalam kesempatan itu, Antiek juga menjelaskan hal yang cukup krusial mengenai TPP (Tunjangan Penghasilan Pegawai). Menurutnya bagi ASN didasarkan pada dua hal yang cukup penting. Cara pembayaran TPP ASN di Pemkot Surabaya menurut Antiek berdasarkan beban pekerjaan dan kinerja di mana keduanya ini terkoordinasi mulai dari e-Planning, e-Controlling sampai dalam menangani layanan masyarakat.
Wanita yang telah meraih beberapa penghargaan e-Government di tingkat Asia Pasifik ini juga menjabarkan mengenai langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mengawali sistem e-Government. Langkah-langkah tersebut sudah terencana di dalam Masterplan TIK Kota Surabaya mulai dari ringkasan eksekutif, manajemen proyek, gambaran umum, hingga pengembangan SDM. [dre]

Tags: