Majelis Dzikir Persatukan Ulama, Kiai dan Warga

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf saat memberikan sambutan pada acara Milad ke-18 Ponpes Al Jihad di Gedung JX Internasional, Minggu (27/3).

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf saat memberikan sambutan pada acara Milad ke-18 Ponpes Al Jihad di Gedung JX Internasional, Minggu (27/3).

Pemprov Jatim, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf menyatakan bahwa mejelis dzikir, majelis ilmu, pengajian dan kegiatan keagamaan lainnya merupakan salah satu cara menyatukan ulama, kiai dan masyarakat. Untuk itu kegiatan semacam ini harus sering dilakukan agar semuanya menjadi tenang dan nyaman.
“Melalui majelis dzikir inilah ulama, kiai dan masyarakat berkumpul bersatu untuk mencari berkah. Terutama mencari syafaat dari Rasulullah Nabi Muhammad SAW,” kata Wagub Saifullah Yusuf, saat menghadiri Milad Ponpes Al-Jihad ke-18 di JX Internasional Surabaya, Minggu (27/3).
Dengan dzikir dan berkumpul seperti ini, katanya, akan membuat dan menjadikan hati manusia menjadi tenang. Majelis Dzikir seperti ini memperkuat hati dan hubungan persaudaraan diantara sesama ummat beriman. “Siapa yang selalu mengingat Allah hidupnya akan selalu diberikan kemudahan. Melalui Dzikir ini pula membuat ulama, kiai dan masyarakat kumpul menjadi satu berdoa mengharap keberkahan,” ungkapnya.
Memasuki tahun ke-18, Gus Ipul sapaan akrabnya, mendoakan Ponpes Al-Jihad keberadaanya semakin hari semakin maju dan semakin besar. Jumlah santri dan masyarakat yang belajar agama semakin bertambah. “Semoga Ponpes Al-Jihad terus memberikan manfaat bagi ummat, mengajarkan ilmu agama secara positif,” imbuhnya.
Pengasuh Ponpes Al-Jihad KH Imam Chambali mengatakan, manusia akan bisa hidup dengan penuh rasa syukur dan diliputi kebahagiaan dikarenakan tiga hal. Pertama, dalam bersikap dan bertindak manusia harus menjauhkan diri dari sikap membenci antar sesama. Jangan membenci siapapun karena perbedaan. Membenci merupakan sikap yang tidak terpuji dan tidak dibenarkan dalam agama apapun.
Sikap kedua menurut Kiai Hambali adalah manusia jangan suka menyakiti terutama mencela antara sesama manusia. Ketiga, manusia harus berjiwa besar atau tidak mudah sakit hati. Jangan mudah sakit hati dan galau hanya karna di dzolimi orang. “Jangan sakit hati. Siapa tahu memang itu cara Allah mengangkat derajat kita. Semoga kita mejadi orang yang pandai bersyukur dan selaluh mendapat berkah dari Allah SWT,” pungkasnya. [iib]

Tags: