MAN 2 Kota Probolinggo Juara Lomba Video BNPT

Sukses sejumlah siswa-siswi MAN 2 Kota Probolinggo.

Angkat Kisah Kehidupan Anak Punk yang Cinta NKRI

Kota Probolinggo, Bhirawa
Pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Probolinggo terus mendulang berbagai prestasi. Mulai dari juara Robotik tingkat Internasional hingga juara video festival yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Video dibuat secara kelompok yang beranggotakan Santi Dewi Prameswari (16); Achmad Fendy Erfansyah (18); Muhmmad Reganata Octa Tri Chrisna (16); dan juga Abang Afrizal Rokhman (18). Meskipun berbeda jurusan dan kelas, mereka kompak berkarya hingga memenangkan lomba.
“Butuh waktu dua pekan untuk membuat video tersebut,” ungkap Dewi mewakili tiga orang lainnya, menceritakan proses pembuatan video dari konsep hingga finishing, Selasa (2/1) kemarin. Menurut Dewi, pihaknya melakukan proses record hingga editing video ini selama dua minggu.
“Dalam prosesnya banyak kendala. Mulai dari penentuan tema, hingga pemberangkatan ke Jogja untuk presentasi,” tutur remaja yang masih duduk di bangku kelas 11 IPA 3 itu.
Sebelum muncul tema “Di Bawah Sang Merah Putih” itu, banyak perbedaan pendapat di antara anggota tim. Bahkan, tak jarang adu argumentasi itu tensinya meninggi. Hal itu dilakukan, agar konsep video yang akan mereka bikin, lebih maksimal dan minim cela.
“Ganti cerita beberapa kali. Padahal, waktunya sudah mepet,” jelasnya. Video yang diangkat, bercerita tentang anak punk. Dalam video itu, Abang ditunjuk memerankan sebagai anak punk. Dikisahkan dalam video itu, Abang adalah anak punk yang sedang ada bermasalah dengan keluarga. Sehingga, kemudian ia keluar rumah untuk mencari kebebasan.
“Si abang ini memiliki moral tinggi. Namun, dia bukan akademisi. Sementara orangtuanya, ingin anaknya menjadi akademisi. Karena ada perbedaan itulah, kemudian Abang yang dalam video ditokohkan bernama Aldi, keluar rumah untuk mencari kebebasan,” tuturnya.
Dalam perjalanan, Aldi yang digambarkan sangat mencintai NKRI mengalami kecelakaan. Simon yang merupakan teman akrab Aldi ini, menaruh respek pada temannya itu. Sebagai bentuk kesetiakawanan, Simon berjanji menancapkan bendera merah putih saat mendaki Gunung Bromo. Abang, yag memerankan Aldi mengaku banyak mendapatkan pengalaman selama pembuatan video itu.
“Saya dibilang anak punk sungguhan oleh teman-teman di sekolah, maupun saat syuting di tempat lain. Bahkan, saat di Bromo, juga ada wisatawan yang mengajak foto bareng karena menurutnya saya unik,” tutur Abang mengisahkan.
Menurut Fendi, karakter Aldi di film itu memang melekat pada Abang karena dia menjiwai perannya. Bahkan, Abang rela disemir rambutnya sebagai bentuk totalitas.
“Banyak yang mengatakan Abang ini mirip anak punk,” jelasnya. Sementara itu, Rega mengungkapkan, pesan yang dibawa dalam film itu, bahwa anak punk itu tidak melulu negatif. Tetapi juga ada sisi positifnya. Selain pesan lainnya seperti cinta tanah air serta nasionalisme.

Brigen (Pol) Ir Hamli, ME

Libatkan Pelajar dalam Pencegahan Terorisme
Prestasi yang diraih MAN 2 Kota Probolinggo dalam lomba Video BNPT seolah semakin menegaskan bahwa Jawa Timur merupakan gudang pelajar berpresatsi termasuk dalam pembuatan video pendek.
“Pada tahap final yang memilih 10 nominasi pemenang, ada 3 sekolah asal Jatim yang masuk 10 besar,” tutur Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen (pol) Ir Hamli, ME saat dikonfirmasi Bhirawa lewat telepon, Selasa (2/1) kemarin. Menurut Hamli, selain MAN 2 Kota Probolinggo, ada SMAN 1 Pacitan dan SMAN 2 Madiun yang masuk sepuluh besar. Bahkan pada tahun 2016 yang lalu, SMK 2 Buduran Sidoarjo berhasil menjadi juara dua untuk kategori Video Pendek Terbaik. Lebih lanjut menurut Hamli potensi yang dimiliki pelajar Jatim ini harus difasilitasi untuk bisa menghasilkan karya-karya yang positif yuang bisa untuk mengampanye semangat cinta tanah air.
“Video para pemenang lomba ini akan diputar di masing-masing Kementerian/Lembaga dan terutama sekolah-sekolah,” jelas Hamli. Ancaman radikalisme jelas Hamli sangat masif menyasar kalangan pelajar.
“Salah satu upaya yang dilakukan adalah memupuk kecintaan terhadap NKRI,” jelas mantan Kabid Kewaspadaan Densus 88 Antiteror Mabes Polri .
Dikonfirmasi terpisah, Kepala MAN 2 Kota Probolinggo, Alfan Makmur mengatakan, pihak sekolah sangat mengapresiasi prestasi siswanya itu.
“Kami akan maksimalkan potensi anak-anak di bidang apapun. Dengan begini, anak-anak bisa menyalurkan hobi mereka. Jika prestasi di robotik sudah ada, maka di video atau perfilman juga harus ada,” tandasnya.
Sebelumnya MAN 2 Kota Probolinggo mengukir sejarah dan prestasi di bidang Robotik Nasional, yang telah berhasil menjuarai Kompetisi IARC (Industrial Automation Robotic Competition) yang diselenggarakan oleh ITS Surabaya. Lomba ini diikuti oleh 38 tim, per tim diisi 3 orang dari SMA/MA/SMK se Indonesia.
Setelah berjuang di babak penyisihan, perempat final dan semi final, akhirnya diambil 4 tim terbaik yang berhak bertanding di babak final. dan akhirnya Tim Starbot MAN 2 Kota Probolinggo sukses meraih Juara 3 Nasional. dan berhak membawa Pulang Trophy kejuaraan, Sertifikat, uang pembinaan dan juga 1 set robot dari Panitia Penyelenggara, tambahnya. [wap]

Tags: