Mantan Kepala Bappeda Jatim Masuk Tiga Besar Cabup Sumenep

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Meski waktu pelaksanaan Pilkada masih belum jelas hingga sekarang, para bakal calon yang ingin running di Pilkada mulai mempersiapkan diri. Salah satunya mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jatim, Dr H Zainal Abidin yang rencananya bakal maju dalam pemilihan Bupati Sumenep.
Sejak purna tugas sebagai PNS Pemprov Jatim akhir 2014 lalu, banyak tokoh yang mendorong Zainal agar maju menjadi calon orang nomor satu di Sumenep. Awalnya, Zainal mengaku ogah-ogahan karena sudah lama tidak pernah pulang kampung di Sumenep. Namun dorongan begitu kuat dan akhirnya membuat ia coba-coba menghimpun kekuatan di salah satu kabupaten di Pulau Madura tersebut.
Hasilnya, sangat mengejutkan dan membuat mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim ini semakin mantap untuk menjadi salah satu cabup. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, elektabilitasnya meroket menyalip incumbent (petahana) Busyro Karim, yang saat ini masih menjabat Bupati Sumenep.
“Saya didorong teman-teman untuk maju. Saya masih melakukan survei popularitas dan elektabilitas. Ketika itu saya berusaha agar elektabilitas minimal terpaut 10 persen dari calon petahana. Saya juga harus berpikir realistis. Tapi Alhamdulillah kalau ada survei menyebut saya menyalip incumbent,” tutur Zainal, dikonfirmasi, Selasa (3/2).
Dia mengaku, saat ini sudah berkeliling menyosialisasikan dirinya dan bersilaturrahim dengan ulama dan masyarakat di 24 kecamatan. Masih tersisa tiga kecamatan yang belum disambanginya, seperti Kecamatan Kepulauan Sapeken, Masalembu dan Kangean.
“Saya memang berangkat awal tidak punya partai, banyak yang mengira saya maju lewat jalur independen. Setelah melakukan komunikasi politik, Insya Allah saya didukung Partai Demokrat dan PAN. Saya juga berusaha mendekati PDIP, Gerindra dan parpol lainnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Lembaga Survei Proximity (Research, Strategy and Political Consulting) mengumumkan hasil surveinya untuk Pilkada Sumenep yang bakal digelar serentak dengan 15 daerah lainnya pada Desember tahun ini. Survei yang digelar di 27 kecamatan di Sumenep pada periode minggu ke empat November sampai minggu pertama Desember 2014, dengan jumlah sampel 1.000 responden dan margin error 3,1 persen dengan tingkat confident interval 95 persen, menempatkan Zainal Abidin di urutan kedua setelah Said Abdullah.
Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas para calon Bupati Sumenep yang diperkirakan running adalah HM Said Abdullah, anggota DPR RI dari PDIP elektabilitasnya 22,5 persen, disusul Zainal Abidin 15,8 persen, Busyro Karim incumbent bupati 11,8 persen, HM Sahnan 8,7 persen, Dewi Khalifah 7 persen, Ilyasi Siradj 5,8 persen, Sungkono incumbent wabup 5,2 persen, Unais Ali Hisyam 2,3 persen, Azasi Hasan 1,7 persen dan belum menentukan pilihan 19,2 persen.
Dirut Proximity Whima Edy Nugoroho mengatakan, jika melihat hasil survei elektabilitas tersebut, posisi tiga besar Cabup Sumenep adalah Said Abdullah, Zainal Abidin dan Busyro Karim. “Figur baru lebih diharapkan dibandingkan incumbent, karena masyarakat lebih menginginkan perubahan di Sumenep. Figur yang merakyat, bersih dan dermawan menjadi pilihan utama. Itu yang menjadi kekuatan mengapa Said Abdullah dan Zainal Abidin diterima masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, untuk kekuatan parpol di Sumenep masih relatif seimbang. Di DPRD ada empat parpol yang sama mendapatkan tujuh kursi. Yakni, PKB, PPP, PAN dan Demokrat. Selanjutnya, PDIP  enam kursi. Sedangkan, untuk kultur pemilih Sumenep sebagian besar tetap NU. Walaupun berkultur NU, pemilih di Sumenep relatif cair dan lebih berpegang pada figur sang calon.
“Poros pesantren tetap penting, tapi tidak mengalahkan kekuatan figur. Pesantren sebagai pelengkap, juga sebagai vote getter bagi figur-figur baru yang diterima oleh masyarakat,” tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo pernah tak menampik akan rencana majunya Zainal Abidin sebagai Cabup Sumenep. Bahkan Pakde Karwo, sapaan lekat Soekarwo, memberikan apresiasi jika banyak kader di lingkungan Pemprov Jatim yang bakal mengikuti kompetisi Pilkada.
Persetujuan ini beralasan, karena di tahun sebelumnya juga ada beberapa mantan pejabat pemprov maju dalam Pilkada dan terbukti terpilih. Seperti Bupati Jember MZA Djalal, Bupati Trenggalek Mulyadi, Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar (Alm).
Menurutnya, seorang mantan PNS yang maju dalam pemilihan kepala daerah merupakan orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi. “Ini karena mereka memiliki pengalaman birokrasi yang cukup banyak karena sudah lama memimpin di dinas maupun biro,” pungkasnya. [iib]

Tags: