Masuk Zona Merah, Pemkab Probolinggo Siapkan Sejumlah Kebijakan

FKPS-PT POMI bagikan masker, alat cuci tangan dan tempat sampah. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Saat ini Kabupaten Probolinggo masuk dalam zona merah karena dinilai memiliki tingkat risiko tinggi penyebaran virus. Selain itu, terdapat pasien Covid-19 dalam jumlah cukup tinggi.

Sehubungan dengan hal tersebut, Satgas Penanganan Covid -19 Kabupaten Probolinggo telah membuat sejumlah kebijakan terkait kembalinya Kabupaten Probolinggo menjadi zona merah. Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid -19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica, Senin (14/9) malam.

“Ada beberapa point penting yang nantinya akan tertuang dalam regulasi yang sedang dibuat,” katanya. Prihatin akan keadaan tersebut FKPS-PT POMI bagikan masker, alat cuci tangan dan tempat sampah.

Kebijakan tersebut diantaranya peningkatkan peran promotif dan preventif seperti peningkatan sosialisasi masif serta monitoring evaluasi kegiatan yang sudah terlaksana.

“Pembentukan dan pelaksanaan peran Patriot Sehat lebih diperkuat, peningkatan kapasitas perawatan pada rumah sakit rujukan Covid-19,” jelasnya.

Selanjutnya jelas Dewi, peningkatan tracing and test pada kelompok-kelompok yang berpotensi risiko transmisi. Peningkatan integrasi data serta hasil analisa data yang dapat diakses dengan mudah oleh pemangku kebijakan.

“Kemudian, pembentukan dan pengaktifan kembali satgas kecamatan sampai desa. Pemberian sanksi sosial sampai administratif pada pelaku pelanggar protokol kesehatan. Serta pemberlakuan kembali pembagian zona perkecamatan,” katanya.

Sebagai upaya gerakan masyarakat dalam penanganan Covid -19 di Kabupaten Probolinggo, Forum Kabupaten Probolinggo Sehat (FKPS) berkolaborasi dengan PT POMI Paiton dan Satgas Penanganan Covid -19 Kabupaten Probolinggo membagikan masker, alat cuci tangan dan tempat sampah.

Gerakan masyarakat sebagai upaya dukungan untuk proses maskerisasi dan edukasi kesehatan ini dilakukan di 5 (lima) pasar dan tempat wisata sebagai pemenang program One Village One Destination (OVOD) tahun 2019 yang berada di 5 (lima) kecamatan, Selasa (15/9).

Yakni, Pasar Dringu dan wisata Pantai Bandar Segara Desa Dringu Kecamatan Dringu, Pasar Leces dan wisata Rawa Tirta Desa Sumber Kedawung Kecamatan Leces, Pasar Maron dan wisata pekalen Fun Tubing Desa Maron Kidul Kecamatan Maron, Pasar Krucil dan wisata air terjun Jaran Goyang Desa Guyangan Kecamatan Krucil serta Pasar Sumber dan wisata Taman Mini Desa Rambaan Kecamatan Sumber.

Total bantuan yang diberikan sebagai gerakan masyarakat ini terdiri dari 1.400 masker, 50 pcs alat cuci tangan dan 50 pcs tempat sampah. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya preventif untuk memutus mata rantai penularan Covid -19.

“Melalui gerakan masyarakat ini kita ingin menginisiasi, karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Jadi gerakan masyarakat yang secara serentak seperti inilah yang kita harapkan nanti dari NGO (Non-Governmental Organization) yang lainnya bisa bergerak bersama-sama sehingga penanganan pandemi ini bisa cepat terselesaikan,” kata Ketua Tim FKPS Kabupaten Probolinggo dr. Mirrah Samiyah.

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid -19 Kabupaten Probolinggo ini mengungkapkan gerakan masyarakat ini bertujuan untuk membantu Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam hal pemutusan mata rantai penularan Covid D-19.

“Selain itu sebagai upaya menginisiasi agar seluruh masyarakat itu memang sudah saatnya bergandengan tangan dan bergerak bersama-sama. Tidak bisa hanya pemerintah saja yang bekerja, tetapi masyarakat semakin acuh dan semakin abai. Tentunya tidak bisa seperti itu,” jelasnya.

Mirrah mengharapkan organisasi-organisasi kemasyarakatan bisa bersatu padu untuk mengajak bersama-sama masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan dan upaya-upaya preventif lainnya. “Apapun yang bisa dilakukan masyarakat maka dilakukan bersama-sama pemerintah,” terangnya.

Menurut Mirrah, kegiatan ini memang program dari FKPS tahun 2020. Karena tahun 2019 FKPS mengadakan lomba OVOD untuk membentuk wisata sehat yang tangguh di kecamatan masing-masing.

“Sebagai bentuk komitmen, kita bukan hanya gebyarnya saja, tapi kita sudah komitmen pemenang-pemenang OVOD ini kita lakukan maintenance untuk pengembangan di destinasinya masing-masing, selain SDM, sarana prasarana dan lain-lainnya,” ungkapnya.

Karena ini masih dalam masa pandemi Covid -19 terang Mirrah, salah satu bentuk maintenance programnya adalah pemberian masker, alat cuci tangan dan tempat sampah. Jadi menyesuaikan dengan kondisi sekarang.

“Kita berharap destinasi-destinasi wisata ini ketika membuka harus bisa menyesuaikan dengan adaptasi tatanan baru. Artinya memastikan pengunjungnya memakai masker, melakukan cuci tangan, jaga jarak dan tidak berkerumun serta lainnya,” harapnya.

Dengan gerakan masyarakat ini Mirrah mengharapkan agar bisa menuntaskan dan memenangkan bersama-sama perjuangan melewati masa pandemi COVID-19 ini.

“Kita berharap masyarakat terbuka dan lebih meningkat kesadarannya dan tidak acuh lagi dan tidak abai lagi. Karena kita terus terang sudah kewalahan mengatasi pandemi ini. Saatnyalah kita mulai merapatkan barisan bersama-sama Pemerintah Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.

Mirrah mengharapkan agar organisasi kemasyarakatan lainnya derap langkahnya harus sama. Tidak ada yang ke kiri dan ke kanan. Bagaimana caranya semua fokus bersama-sama dan tidak ada ceritanya ulah-ulah provokator yang sifatnya provokatif seperti meluruk ke rumah sakit dengan aksi masa yang brutal dan lain-lainnya.

“Ini tentunya hanya akan merusak semangat dari temen-temen medis. Ayolah kita berjalan dengan baik kedepannya dengan fokus ke depannya bersama seluruh jajaran elemen dalam memerintahkan apapun itu tanpa ada hal-hal yang membuat masyarakat itu semakin bingung.

Nanti malah semakin abai dan malah semakin kacau. Tentu nanti yang rugi masyarakat itu sendiri,” tambahnya.n [wap]

Tags: