Mayoritas Muhtamar NU Menginginkan Dipercepat

Ketua PBNU, H Saifullah Yusuf.

Pemkot Pasuruan, Bhirawa
Muhtamar NU kemungkinan besar dimajukan sepekan dari jadwal sebelumnya.

Ketua PBNU, H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan dimajukannya Muhtamar NU menyusul adanya rencana pemerintah yang akan menerapkan PPKM level 3 saat libur Natal dan tahun baru.

“Mayoritas atau semua menghendaki Muktamar dipercepat. Jadi, idealnya dipercepat seminggu dari jadwal,” tandas Gus Ipul, Senin (22/11).

Menurutnya, sesuai hasil Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU tahun 2021, Muktamar NU harusnya dilakukan pada 23-25 Desember 2021 di Lampung.

Hasil Munas dan Konbes juga menyatakan bahwa penyelenggaraan Muktamar bisa diajukan atau dimundurkan jika mendesak. Keputusan untuk memajukan muktamar selanjutnya diputuskan oleh PBNU.

“Makanya, saat ini mayoritas menginginkan Muktamar dipercepat karena menunda Muktamar pada Januari tahun 2023 tak menjamin pandemi telah melandai,” urai Gus Ipul.

Gus Ipul menyayangkan pernyataan Sekjen PBNU yang mengatakana bahwa Muktamar harus ditunda. Padahal ada opsi lain yakni mempercepat Muktamar.

“Mempercepat adalah sejalan imbauan pemerintah. Terlalu terburu-buru kalau menyatakan Muktamar ditunda sebab menunda itu punya banyak implikasi,” jelas Gus Ipul.

Nantinya, Muktamar NU dipercepat juga sangat mungkin dilakukan. Jumlah peserta juga bisa dikurangi misalnya dengan mengurangi peserta yang luring. Sementara yang daring diperbanyak.Tentunya, dipercepat dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Saat ini, panitia pada dasarnya sudah siap. Menunda bisa jadi menyebabkan komplikasi yang luar biasa. Dan itu bisa menambah banyak masalah. Karena suasana PBNU saat ini sudah tidak kondusif,” tambah Gus Ipul. [hil]

Tags: