MCW Ragukan Kredibilitas Calon Sekda Kota Batu dalam Penegakan Anti Korupsi

Para aktivis MCW saat mengadakan dialog seputar Lelang Sekda Kota Batu di Alun-Alun Kota Batu, Senin (30/7).

Kota Batu,Bhirawa
Jelang diumumkan dan dilantiknya nama pejabat yang akan menduduki kursi Sekretaris Daerah (Sekda) Definitif Kota Batu, berbagai respon bermunculan dari kalangan masyarakat. Termasuk kekhawatiran para pegiatan anti korupsi terhadap calon Sekda terpilih. Mereka masih menyangsikan track record dari para calon yang tidak memiliki kredibilitas atau kewibawaan dalam menegakkan roda pemerintahan yang bebas dari praktek korupsi.
Adalah Malang Corruption Watch (MCW) yang menyangsikan kredibilitas para calon Sekda. Didasarkan catatan mereka, para calon tak memiliki ketegasan dalam menyikapi adanya indikasi adanya praktek korupsi/ suap di lingkungan kerjanya.
“Seperti catatan calon Sekda, Zadiem Efisiensi yang merupakan Kepala (BKD) Dia pernah menjadi saksi dalam kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menimpa Walikota Batu beberapa waktu lalu,”ujar Ketua Divisi Korupsi Politik MCW, Atha Nursasi, dalam dialog seputar Lelang Sekda Kota Batu yang digelar di Alun-Alun Kota Batu, Senin (30/7). Dengan status sebagai saksi ini, katanya, menunjukkan bahwa ybs mengetahui adanya indikasi praktek korupsi/ suap.
Sementara calon Cekda yang lain, M.Chori, menurut catatan MCW juga pernah terlibat dalam masalah dugaan pengadaan cetak buku fiktif tahun anggaran 2016 di lingkungan Bappeda Kota Batu. Sementara, calon Sekda Eko Suhartono yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Kota Batu juga tak memiliki kredibilitas dalam memimpin sebuah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Eko belum mampu menciptakan pemerataan sosial sehingga pada saat memimpin Dinsos tahun 2015 Kota Batu masih memiliki penduduk miskin sebanyak 6.277 orang,”jelas Atha.
Dengan adanya fakta ini, muncul kekhawatiran dari MCW bahwa Sekda terpilih nanti tidak memiliki ketegasan dan kewibawaan dalam menegakkan anti korupsi di lingkungan Pemkot Batu. Karena sebagai orang yang menduduki kursi Sekda, seharusnya seorang Sekda harus memiliki ketegasan dalam melawan adanya intervensi dari Kepala Daerah.
“Artinya, seorang Sekda harus berani berkata tidak kepada Kepala Daerah yang melakukan intervensi mengajak untuk melakukan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme,”tegas Atha.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Batu tak lama lagi akan segera mengadakan pelantikan Sekda definitif. Hal ini menyusul dengan telah dipilihnya satu dari tiga nama calon Sekda oleh Walikota Batu, Dewanti Rumpoko. Dan pilihan Walikota tersebut telah disetujui oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Pelantikan ini mendesak dilakukan karena masa jabatan Penjabat (Pj) Sekda yang ada saat ini sudah akan berakhir pada pertengahan bulan Agustus mendatang.(nas)

Tags: