Melongok BPBD Tulungagung Tangani Bencana di Tengah Pandemi

Penerapan prokes ketat dilakukan saat BPBD Tulungagung melakukan droping air bersih bagi warga di Kecamatan Sendang yang terdampak bencana tanah longsor.

Semangat Demi Kemanusiaan dan Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
Kab Tulungagung, Bhirawa
Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, tak ada kata kendur dalam menangani bencana alam. Dibantu masyarakat, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung tetap melakukan tugasnya dengan baik sesuai amanah yang telah diberikan.
Saat ini sebagian desa di dua kecamatan di Kabupaten Tulungagung, yakni Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo mengalami bencana longsor yang cukup parah. “Dalam situasi apapun kami harus selalu siap dalam membantu masyarakat. Termasuk di masa pandemi Covid-19 sekarang ini. Tetap siap dalam menangani bencana alam,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Tulungagung, Suroto, Minggu (20/6).
Seluruh personel BPBD Kabupaten Tulungagung, menurutnya sudah terbiasa dalam situasi sulit. Di tengah pandemi Covid-19 ini selain mereka harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, juga selalu mengingatkan masyarakat untuk melakukan hal yang sama agar terhindar daru paparan virus corona.
“Semua personel BPBD mengenakan masker dan jaga jarak saat bekerja di lapangan. Petugas droping air pun di lokasi bencana juga melakukan prokes dengan ketat. Disamping mereka ikut mengingatkan warga yang antre air untuk juga lakukan prokes. Kalau tidak punya masker kami berikan,” paparnya.
Akibat tanah longsor, lanjut Suroto, kini sejumlah desa di Kecamatan Sendangmengalami kesulitan air bersih karena pipa HIPAM mereka putus gegara bencana tanah longsor tersebut. Seperti di Desa Krosok, Desa Geger dan Desa Tugu.
“Sampai hari ini (Minggu, 20/6) kami tetap melakukan droping air ke Desa Krosok dan Desa Tugu. Pengiriman air bersih ini akan terus berlangsung sampai saluran pipa diperbaiki,” tuturnya.
Sejauh ini BPBD Kabupaten Tulungagung sudah berupaya melakukan berbagai penanganan mengatasi bencana tanah longsor di Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo. Sejumlah akses yang sempat terputus akibat longsoran tanah kini sudah muai terbuka. “Tinggal yang di Desa Nglurup mungkin paling lambat butuh sampai Selasa (22/7) depan sudah mulai bisa diselesaikan,” imbuhnya.
BPBD Kabupaten Tulungagung bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung menerjunkan dua alat berat dalam penanganan bencana longsor. Dua alat berat tersebut berbagi tugas di tiga titik. Yakni dua titik di Desa Nglurup dan satu titik di Desa Kedoyo.
Selain membantu pembersihan, BPBD Kabupaten Tulungagung sudah pula memberikan bantuan paket sembako dan bantuan material seperti pasir, batu-bata, hingga genteng/asbes bagi rumah warga yang terdampak tanah longsor. Data sementara yang menerima bantuan ada 12 rumah di Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo.
Diberitakan sebelumnya, bencana tanah longsor melanda dua kecamatan di Tulungagung, Kamis (17/6). Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, bersama Forkopimda langsung melakukan peninjauan ke lokasi bencana dan memerintah agar penanganan bencana dilalukan sesegera mungkin karena tanah longsor tersebut mengakibatkan jalan dan jembatan putus, tiang listrik roboh serta pipa PDAM Tulungagung putus. [wiwieko dh]

Tags: