Memacu Kompetensi Peserta Didik Kursus

2-lomba-batik-dindikBerlomba Merangkai Bunga, Membatik Hingga Merancang Busana
Pemprov, Bhirawa
Pemerintah tidak hanya mendongkrak pendidikan kejuruan untuk menekan angka pengangguran di Jatim. Sebab, pendidikan berbasis kompetensi yang diyakini sebagai solusi masalah pengangguran, kini juga digiatkan bagi masyarakat di luar pendidikan formal.  Diantaranya ialah melalui lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Harun MSi menegaskan, program kursus sebagai bentuk pendidikan non formal merupakan salah satu langkah untuk membangun kekuatan ekonomi masyarakat. Sebab, didalam proses pendidikan ini, peserta didik secara langsung dibekali dengan keterampilan kecakapan hidup. Selain itu, dalam diri peserta didik juga ditanamkan semangat untuk mengembangkan diri membangun usaha baru.
“Saya berharap para peserta didik ini benar-benar mendalami keterampilannya. Karena, kompetensi ini akan menjadi modal yang paling penting dalam membangun usaha baru,” pesan Harun kepada peserta Lomba Lomba Peserta Didik Kursus Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) dan Nilai Budaya di Griyo Avi Hotel, Surabaya, Selasa (29/4) malam.
Harun mengatakan, hal terpenting dalam membangun usaha adalah segera memulai dan jangan mudah putus asa. Saat ini, beragam informasi telah tersedia di internet. Ini bisa menjadi refrensi bagi peserta didik kursus untuk terus menggali inovasi-inovasi  baru.
“Jangan minder memulai usaha meskipun kecil. Sebab, usaha yang besar itu juga dimulai dari hal yang kecil,” tutur dia.
Kebid PNFI dan Nilai Budaya Dindik Jatim Abdun Nasor SH MM menambahkan, sebanyak 37 peserta didik kursus dari 23 kabupaten/kota di Jatim hadir untuk berunjuk karya. Selama tiga hari berturut-turut, mereka derlomba-lomba menghasilkan karya terbaik dari para pesaingnya. Ada tiga kompetensi yang dilombakan dalam kesempatan tersebut, diantaranya ialah seni merangkai bunga dan desain floral, membatik serta fashion technology.
“Kami mengundang juri dari berbagai unsur, seperti akademisi, asosiasi pengusaha, guru SMK, dan pimpinan LKP. Selain jadi penilai, mereka kami harapkan juga memberi masukan baru kepada peserta. Sekaligus juga untuk memberi akses antara peserta didik yang ingin berwirausaha,” ungkap Nasor.
Nashor mengatakan, pembinaan terhadap peserta didik kursus disiapkan pemerintah untuk melayani masyarakat yang kurang beruntung baik dari sisi ekonomi maupun pendidikan. Tujuannya tak lain adalah untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat dengan keterampilan.
Sepanjang tahun 2013 lalu, Jatim mendapat kuota cukup besar dari pemerintah pusat. Jumlahnya mencapai 3.500 warga belajar. Itu terbagi dalam tiga program, untuk Program Kecakapan Hidup (PKH) sebanyak 2.100 warga belajar dan Program Kewirausahaan Masyarakat (PKM) sebanyak 700 warga belajar. Sedangkan sisa kuota sebanyak 700 warga belajar ditujukan untuk program desa vokasi.
“Masing-masing out putnya berbeda. Kalau PKH out putnya ke dunia industri. Sedangkan PKM, warga belajar sudah disiapkan untuk membuka usaha mandiri. Sementara desa vokasi, pendampingan diberikan kepada kelompok masyarakat,” tutur dia.
Nashor mengakui adanya program-program tersebut sangat membantu kehidupan masyarakat kelas menengah ke bawah. Namun sayang, tahun ini pemerintah pusat memangkas kuota tersebut hingga 500 warga belajar. “Jadi kuotanya hanya sekitar 3.000 warga belajar. Itu pun dibagi dalam tiga program tadi,” pungkas Nashor. [tam]

Daftar Pememang Lomba Peserta Didik Kursus Bidang PNFI dan Nilai Budaya 2014
Kategori : Merangkai bunga dan desain floral
Prestasi  Nama  Asal
Juara I  Naya Cahyani Purnomo  Surabaya
Juara II  Grace Emanuela Anggoro  Kota Malang
Juara III  Shella Marchelyna  Trenggalek

Kategori : Membatik
Prestasi   Nama  Asal Daerah
Juara I  Jumaiyah  Pamekasan
Juara II  Rois Suprayitno  Blitar
Juara III  Hilaliyatus Sholihah  Lamongan

Kategori : Fashion technology.
Prestasi  Nama  Nama
Juara I  Arwita Dwi Andriani  Jombang
Juara II  Dheni Nurrovikoh  Trenggalek
Juara III  Alfiana Miftachul Jannah  Kota Malang

Tags: