Selamatkan Anggota BPJS di Desa Pinggiran

Warga di desa-desa pinggiran mengaku enggan turun ke kota hanya untuk melakukan pembayaran angsuran BPJS. [nas/bhirawa]

Warga di desa-desa pinggiran mengaku enggan turun ke kota hanya untuk melakukan pembayaran angsuran BPJS. [nas/bhirawa]

Kota Batu, Bhirawa
Warga yang ada di desa pinggiran Kota Batu masih kesulitan dalam mengikuti program Badan Jaminan Kesehatan Sosial (BPJS). Hal ini berkaitan dengan jauhnya lokasi bank sebagai tempat pembayaran angsuran dari program ini. Karena itu BPJS Daerah Operasional Kota Batu akan menggandeng badan dan organisasi di pedesaan untuk mempermudah pemberian layanan pada warga pinggiran ini.
Diketahui, saat ini para anggota BPJS harus membayar angsuran bulanannya di tiga bank yang ditunjuk. Yaitu, Bank Mandiri, BRI, dan BNI. Kepala operasional BPJS Kota Batu, Frisca Prasetyo, tak memungkiri adanya kesulitan pembayaran angsuran bagi anggota BPJS di desa pinggiran ini. “Misalnya saja anggota kami yang ada di Desa Sumber Brantas yang harus menempuh jarak cukup jauh untuk bisa mendatangi kantor bank terdekat. Hal inilah yang masih kita carikan solusi pemecahannya,” ujar Prasetyo, Kamis (1/5).
Saat ini, katanya, pihaknya tengah melakukan kordinasi dengan badan-badan maupun organisasi yang ada di pedesaan untuk bisa menjadi mitra BPJS. Tujuannya, agar para anggota BPJS di desa pinggiran ini bisa membayar angsuran BPJS di badan maupun organisasi desa tersebut.
Adapun badan/ organisasi yang saat ini dibidik adalah, KUD (Koperasi Unit Desa-red), kantor desa, kantor kecamatan, maupun kantor pos. “Kita harapkan mobil teras milik perbankan juga mau mengunjungi desa-desa pinggiran, untuk melayani pembayaran angsuran BPJS dari warga di sana,” tambah Prasetyo.
Langkah ini sangat diperlukan untuk menyelamatkan ribuan warga desa yang telah mendaftarkan diri sebagai anggota BPJS. Diketahui, saat ini Kantor Operasional BPJS Kota Batu telah memiliki 2850 anggota. Angka ini telah naik sekitar 1000 orang dari bulan sebelumnya yang hanya 1800 anggota. Kenaikan ini diperoleh setelah BPJS Kota Batu melakukan ‘jemput bola’ ke pedesaan untuk mencari anggota baru.
Selama bulan April kemarin, dalam BPJS Batu terus menggalang sosialisasi di desa-desa yang ada di kota wisata ini. Dalam sehari BPJS melakukan dua kali sosialisasi di desa dengan melibatkan tokoh masyarakat, bidan desa, ketua puskesmas, hingga tokoh agama juga ikut dalam sosialisasi ini. “Dan ketika anggota sudah di dapat, akan disayangkan jika para anggota ini kemudian memutuskan untuk membatalkan keanggotaannya, hanya karena tempat pembayaran angsurannya yang jauh,” pungkas Prasetyo. [nas]

Tags: