Membangun Optimisme Penegakan Hukum di Indonesia

Oleh:
Muhammad Aufal Fresky
Alumnus Program Studi Ekonomi Pembangunan Unair/ Pengurus Lembaga Pendidikan Al-Ikhlas di Madura)

Salah satu tanggung jawab pemerintah adalah menjaga ketertiban umum. Menjaga stabilitas keamanan yang ada di tengah masyarakat. Jangan sampai terjadi konflik, kegaduhan dan kekacauan yang meresahkan. Kehadiran negara sangat diperlukan untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang tertib, damai, dan tentram. Hal tersebut akan terlaksana mana kala aparat penegak hukum menjalankan tugasnya sesuai dengan konstitusi. Menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
Siapa yang bersalah maka haru diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sejauh ini kita sering disuguhi berbagia pemberitaan terkait beberapa kasus yang melawan hukum. Kasus yang melibatkan pejabat kelas atas seolah tidak tersentuh. Bahkan cenderung dimanipulasi untuk melindungi mereka yang berduit dan memiliki kekuasaan. Tidak perlu saya menjelaskan satu per satu mana kasus-kasus yang belum ditindak. Publik bisa melihat dengan jeli dan kritis beberapa kejanggalan dan proses penegakan hukum salah satu penguasa di negeri ini. Seolah-olah hukum hanya tajam ke atas dan tumpul ke bawah, Lantas bagaimana kita akan mewujudkan rasa keadilan bagi semua pihak?
Tentunya kita semua berharap masa depan bangsa ini akan lebih cerah lagi. Sudah terlalu sering saya menyaksikan pemberitaan beberapa pejabat negara yang bebas keluar masuk penjara. Banyak juga pejabat yang diberikan hukuman ringan tidak sesuai dengan kejahatan yang dilakukan. Mestinya hukum menimbulkan efek jera bagi pelakunya. Efek jera yang diharapkan akan membuat sang pelanggar hukum enggan untuk melakukan pelanggaran lagi. Salah satu penyebab maraknya pelanggaran hukum yaitu dikarenakan hukuman yang diterima kurang bisa menimbulkan penyesalan dan kesadaran bagi sang pelaku Sehingga ketika mereka bebas, kemungkinan besar akan mengulangi kesalahan yang sama.
Semisal para gembong narkoba, koruptor, teroris dan sebagainya. Dalam catatan ini saya samasekali tidak menyalahkan hukum yang berlaku di Indonesia. Yang saya singgung adalah ulah sebagian oknum penegak hukum yang mempermainkan hukum itu sendiri.
Para penegak hukum yang memperjualbelikan pasal hanya mementingkan urusan perutnya sendiri. Uang telah membutakan mata hati mereka. Asalkan para terdakwa berani membayar, maka hukuman pun bisa dikompromikan. Saya tidak mengeneralisasi semua penegak hukum itu buruk. Catatan ini bermaksudkan untuk menyindir dan mengkritik keras oknum penegak hukum yang mempermainkan hukum karena tergiur godaan materi. Uang telah menjadi alat untuk menyogok penegak hukum kita Sebagian pejabat yang korup merasa di atas angin oleh karena mereka berkuasa untuk membeli segalanya. Termasuk penegak hukum yang mental dan integritasnya masih lemah. Padahal penegak hukum adalah salah satu harapan masyarakat untuk memperbaiki nasib bangsa yang samakin amburadul dari segala sisinya. Termasuk dalam hal penegakan hukum. Kita sedang mengalami krisis kejujuran dalam penegakan hukum dikarenakan ulah sebagian penegak hukum itu sendiri. Pun demikian dengan kepercayaan masyarakat yang semakin tergerus terhadap para penegak hukum. Lantass kepada siapa lagi masyarakat kita akan mengadukan ketidakadilan dan segala kesewenang-wenangan yang sedang terajdi?
Saya berpikir bahwa para penegak hukum menjadi benteng terdepan untuk memberantas korupsi kolusi dan nepotisme yang sedang mewabah di negeri ini Belum lagi kasus-kasus lainnya seperti peredaran narkoba, pornografi, perampokan dan sebagainya. Semua permasalahan tersebut terkait erat dengan proses penegakan hukum yang ada di negeri ini. Jangan-jangan selama ini sebagian aparat kita masih kurang responsive terhadap berbagai kejahatan atau kasus pelanggaran hukum yang sedang terjadi di sekitar. Atau mungkin penegak hukum kita kekurangan informasi?
Saya rasa bukan menjadi alasan. Karena mereka diberikan amanah dan tanggungjawab untuk mewujudkan  tatanan masyarakat yang harmonis. Salah satu caranya yaitu dengan menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Menindak segala jenis kejahatan yang melanggar hukum dengan tegas sesuai prosedur dan aturan yang berlaku.
Masih banyak para penegak hukum yang anti terhadap sogokan. Masih banyak para aparat negara yang bersih, jujur dan amanah. Rela berjuang mati-matian untuk menegakkan hukum di tengah masyarakat walaupun terkadang nyawa menjadi taruhannya. Oleh sebab itulah, saya pribadi masih optimis terhadap penegakan hukum di Indonesia.
Optimisme ini harus tetap dijaga dan dimiliki oleh segenap masyarakat Indonesia. Karena untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang taat hukum diperlukan kerjasama yang baik antara berbagai elemen bangsa termasuk masyarakat dan penegak hukum. Semisal di suatu daerah tertentu ada gembong teroris yang bersembunyi, dan kebetulan ada masyarakat sekitar yang mengenal wajah teroris tersebut, maka masyarakat juga diharapkan sadar dan responsive untuk segera melapor kepada pihak yang berwenang. Karena para penegak hukum pun membutuhkan informasi yang terkini dari masyarakat. Bukan sebaliknya memilih diam dan bersikap seolah tidak tejadi apa-apa. Justru sikap semacam itulah yang nantin dikhawatirkan akan menimbulkan kegaduhan di tengah public karena ada penjahat yang berkeliaran namun tetap dibiarkan. Artinya butuh keaktifan dan kepedulian masyarakat dalam proses penegakan hukum di Indonesia. Yang jelas kita semua ingin bangsa ini menadi bangsa yang lebih baik lagi, termasuk dalam sisi penegakan hukum.
Mari kita bantu para penegak hukum untuk mewujudkan cita-cita bersama tersebut. Dan untuk para penegak hukum yang gemar mempermainkan hukum semoga segera ditindak dengan tegas agar tidak menjadi benalu bagi jajarannya. Jadi secara garis besar catatan ini hendak membangun optimisme kita semua terhadap penegakan hukum di Indonesia.

                                                                                                                ———— *** ————-

Tags: